Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Jalan terjal masih terkadang dilalui Chou Tien Chen setelah lepas dari kanker usus yang sempat dideritanya tahun lalu hingga berimbas pada performa di lapangan.
Seperti diketahui, Chou Tien Chen telah naik meja operasi untuk menjalani operasi kanker kolorektal atau kanker usus stadium awal pada tahun lalu.
Sebab itu, sepanjang penampilan dia pada tahun lalu, banyak hasil-hasil turnamen yang terlihat kurang maksimal. Dia sering mengalam early exit.
Semua itu bukan semata karena pertamabahan usia atau demotivasi, melainkan karena imbas dari proses pemulihan pasca-operasi kanker yang dijalani Chou.
Tunggal putra nomor satu Taiwan yang sering jadi musuh alot Jonatan Christie dengan 15 kali pertemuan ini, harus rela kehilangan beberapa centimeter ususnya demi menyelamatkan nyawanya.
Imbas dari operasi tersebut, asupan makanan Chou juga terpengaruhi.
Pemain 29 tahun itu diimbau oleh sang dokter untuk makan makanan yang tidak berat-berat dan dalam porsi yang sedikit-sedikit.
Disadari atau tidak, karena asupan makanan yang mulai berubah untuk tubuh seorang atlet, hal ini juga mempengaruhi konsentrasi Chou di lapangan.
Chou sering kali bisa kehilangan berapa poin beruntun saat sedang unggul sangat jauh.
Hal ini pun diakui sendiri olehnya.
Baca Juga: Perjuangan Juara Eropa Junior Kompatriot Duo Popov, Kelainan Tulang Hampir Merenggut Karier Impian
"Saya terkadang bisa kehilangan fokus dengan cepat," kata Chou Tien Chen dikutip BolaSport.com dari Olympic Channel.
"Dan kadang-kadang saya bisa bermain dengan sangat bagus, kadang saya bisa main stagnan (mentok)," tandasnya.
Sedikit flashback, Chou pun mengulas bagaimana dia bisa mengetahui kanker usisnya dari dini.
"Diagnosisnya pada April tahun lalu sebelum Kejuaraan Asia. Saya sedang latihan bersama Viktor Axelsen dan sebelum itu saya melakukan pemeriksaan kesehatan. Saat mereka melakukan pemeriksaan lebih lanjut, ternyata diketahui itu adalah kanker."
"Saat saya tahu, jelas saya terkejut. Saat itu saya tetap bermain di Kejuaraan Asia, makan dengan baik dan tidur nyenyak. Jadi, saya heran bagaimana itu bisa terjadi," kenangnya.
"Kami (tim Taiwan) merahasikan ini sampai bulan kemarin, dan sekarang sudah saatnya saya menceritakan semuanya. Sekarang kondisi fisik saya sudah bagus karena saya berhasil juara lagi," kata Chou yang baru saja menukil gelar di Thailand Masters 2024 dan runner-up Swiss Open 2024.
Lewat pengalamannya ini, Chou juga ingin terus menebarkan virus pola pikir positif seburuk apapun hidup yang sedang dialami.
"Saya ingin bilang ke semua orang bahwa ketika Anda kalah dan berada dalam emosi negatif, kamu harus tetap positif dan mencari jawabannya."
"Jadi, saya sangat ingin merangkul semua orang untuk itu dan menebarkan informasi ini kepada semuanya," ucap Chou.