Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Daniel Sianturi, Pengamat Sepak Bola
BOLASPORT.COM - Satu tiket ke babak semifinal Liga Champions musim 2023-2024 akan diperebutkan Atletico Madrid dan Borussia Dortmund.
Persaingan dua klub ini akan dimulai pada leg pertama yang dimainkan di Civitas Metropolitan di kota Madrid.
Atletico Madrid akan lebih dulu menjamu Borussia Dortmund dalam laga yang digelar pada Kamis (11/4/2024) dini hari WIB.
Bagi para pengamat sepak bola, duel antara Atletico Madrid kontra Borussia Dortmund merupakan sebuah laga yang seimbang.
Meski pernah menjadi jawara Liga Champions pada tahun 1997, pencapaian terbaik Borussia Dortmund setelahnya adalah menjadi finalis pada tahun 2013.
Namun, pada laga final di Wembley tahun itu, Borussia Dortmund takluk 1-2 dari Bayern Muenchen yang akhirnya menjadi juara.
Sementara predikat finalis juga menjadi capaian terbaik hingga kini bagi Atletico Madrid di Liga Champions.
Tiga kali meluncur ke partai puncak, Los Colchoneros selalu menjadi pecundang dengan terakhir kali mendapati kekalahan dari Real Madrid lewat drama adu penalti pada final Liga Champions tahun 2016 yang dipentaskan di San Siro, Milan.
Jelang laga perempat final musim ini, ada sejumlah fakta menarik lainnya yang menjadikan duel antara Atletico Madrid kontra Borussia Dortmund menjadi lebih seimbang.
Duel Atletico Madrid versus Borussia Dortmund menjadi satu-satunya pertandingan di babak perempat final di mana tak satu pun dari dua kontestan tersebut yang sedang memimpin liga domestik.
Fakta ini berbeda dari perjumpaan Arsenal kontra Bayern Muenchen, Paris Saint-Germain versus Barcelona, dan duel antara Real Madrid melawan Manchester City.
Seperti yang diketahui, Arsenal, Real Madrid, dan Paris Saint-Germain saat ini sama-sama menatap leg pertama babak perempat final Liga Champions dengan menduduki puncak klasemen sementara Premier League, LaLiga, dan Ligue 1.
Sementara Borussia Dortmund dan Atletico Madrid saat ini masih harus berjuang keras untuk bisa mengamankan tempat mereka di zona Liga Champions.
Keduanya rawan untuk terlempar dari posisi 4 besar baik di Bundesliga maupun LaLiga.
Hal menarik lainnya juga mengemuka dari sosok arsitek Atletico Madrid dan Borussia Dortmund.
Baik Edin Terzic (Borussia Dortmund) maupun Diego Simeone (Atletico Madrid) sama-sama belum pernah merasakan nikmatnya menjadi kampiun Liga Champions.
Hal di atas juga berbeda dari sosok di pinggir lapangan yang mewarnai duel-duel babak perempat final lainnya di Liga Champions musim ini.
Thomas Tuchel yang kini menukangi Bayern Muenchen pernah membawa Chelsea menjadi Raja Eropa di tahun 2021.
Pengalam tersebut tentu akan coba ditularkan untuk Bayern Muenchen saat bersua Arsenal musim ini.
Hal tersebut pula yang menjadi modal Luis Enrique bagi Paris Saint-Germain kala berjumpa mantan tim asuhannya Barcelona.
El Barca pernah dibawa Enrique menjadi juara Liga Champions tahun 2015.
Sementara duel antara Real Madrid kontra Manchester City merupakan pertemuan dua nakhoda tim yang pernah lebih dari sekali menjadi juara Eropa bahkan tidak hanya bersama satu klub.
Pep Guardiola punya tiga medali juara Liga Champions sebagai arsitek tim dengan membawa Barcelona dan Manchester City sebagai kampiun.
Sementara bagi Carlo Ancelotti, selain dua gelar juara Liga Champions bersama Real Madrid yang masih dibesutnya, sang pria Italia tersebut juga pernah berjaya di Eropa bersama AC Milan sebanyak dua kali.
Musim ini Edin Terzic tentu ingin membawa Borussia Dortmund melangkah sejauh mungkin di Liga Champions.
Sementara bagi Diego Simeone, menjadi juara Liga Champions musim ini tentu akan menuntaskan rasa penasaran.
Pelatih asal Argentina tersebut sejatinya sudah dua kali membawa Atletico Madrid merasakan atmosfer final Liga Champions.
Namun, gelar juara belum didapatkan Diego Simeone dan Atletico Madrid yang dalam dua final tersebut akhirnya menyerah dari lawan yang sama yakni rival sekota, Real Madrid.