Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jordi Amat Ungkap Neneknya Menangis meski Dirinya Tak Main Lawan Vietnam di GBK

By Metta Rahma Melati - Sabtu, 13 April 2024 | 20:30 WIB
Pemain timnas Indonesia, Jordi Amat, saat memberikan keterangan kepada media jelang laga melawan Vietnam, Kamis (18/1/2024). (PSSI)

BOLASPORT.COM - Bek timnas Indonesia, Jordi Amat mengungkapkan neneknya menangis meski dirinya tidak bermain melawan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Jordi Amat tidak bermain karena cedera.

Akan tetapi ia menyaksikan timnas Indonesia bermain menjamu Vietnam di tribun bersama puluhan ribu suporter Garuda di pertandingan ketiga Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, 21 Maret 2024.

Saat lagu kebangsaan Indonesia berkumandang di stadion, ia menoleh dan melihat neneknya menangis.

"Meski saya tidak bermain karena cedera, nenek saya menangis," kata Jordi Amat, dilansir dari SPORTbible.

"Dia menangis di setiap pertandingan karena dia sangat bahagia.

"Dia masih tidak percaya kami berdua ada di sini, di Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Piala Asia U-23 2024 - Gelandang Calon Lawan Timnas U-23 Indonesia Sakit Jantung, Bakal Dibawa ke RS di Qatar

Nenek Jordi Amat bernama Isje Maas-Villanueva.

Saat ini ia berusia 75 tahun, ia dibesarkan di Makassar, Sulawesi.

Pada usia delapan tahun Isje pindah ke Eropa saat konflik.

Isje bertemu dengan seorang pria bernama Wil Maas di Universitas Tilburg di Belanda.

Ia kemudian hamil saat usia 18 tahun, dan harus menikah.

Jordi Amat menceritakan kisah masa lalu neneknya.

"Itulah yang terjadi pada masa itu," kata Jordi Amat.

"Tradisi Katolik masih sangat kuat saat itu.

"Tidak ada yang percaya pernikahan itu akan bertahan lama; kami belum lama saling mengenal dan perbedaan budaya serta usia sangat besar.

Baca Juga: PSSI-nya Vietnam Resmi Rekrut Pelatih Asing untuk Timnas

"Di sekitar kami, kami menyaksikan banyak hubungan berakhir akibat perkembangan ekonomi dan ideologi Marxis. Seorang teman sekelas saya yang ahli dalam bidang statistik mengatakan kepada saya bahwa kami memiliki peluang 10 persen untuk tetap menikah selama satu tahun.

"Saya tahu banyak gadis seperti saya yang terpaksa menyerahkan bayinya pada masa itu. Setiap kali saya membaca atau mendengarnya, saya menjadi emosional," ujarnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P