Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, ternyata masih ingusan karena tiga kali tidak lulus sekolah Carlo Ancelotti.
Pep Guardiola masih seperti murid yang sulit untuk bisa melewati Carlo Ancelotti yang sudah berada di level guru.
Liga Champions musim 2023-2024 kembali mengingatkan perbedaan level antara dua pelatih.
Musim sebelumnya mampu memberi keberuntungan bagi Pep Guardiola untuk menyingkirkan tim asuhan Carlo Ancelotti.
Tidak tanggung-tanggung, Manchester City saat itu bisa menang dengan agregat 5-1.
Akan tetapi, nasib baik tidak datang dua kali dan Guardiola kembali dibuat tidak berdaya oleh Carlo Ancelotti.
Memainkan leg kedua perempat final di Etihad Stadium, Rabu (17/4/2024) atau Kamis dini hari WIB, Man City dan Real Madrid bermain imbang dengan agregat 4-4 hingga babak perpanjangan waktu.
Keberuntungan lebih berpihak ke Real Madrid yang memenangi adu penalti dengan skor 4-3.
Baca Juga: Cerita Satu-satunya dalam Hasil-hasil Perempat Final Liga Champions 2023-2024
Kemenangan tersebut membawa rekor baru dalam sejarah kepelatihan Carlo Ancelotti.
Dilansir BolaSport.com dari Transfermarkt, Ancelotti menjadi pelatih pertama yang menyingkirkan Guardiola dari Liga Champions hingga tiga kali.
Catatan pertama dibukukan sang pelatih pada 2014 kala Real Madrid berhadapan dengan Bayern Muenchen pada semifinal.
Guardiola yang saat itu masih menangani FC Hollywood tidak kuasa menahan sang pelatih senior.
Nasib Guardiola masih buruk kala kembali bersua dengan Ancelotti pada 2022.
Man City saat itu tersingkir oleh kedigdayaan Real Madrid di babak semifinal Liga Champions.
Sejak pertemuan tersebut, kedua tim kembali bersua dalam tiga kesempatan beruntun.
Guardiola baru sekali menang dan pertemuan terbaru juga berakhir penuh nestapa baginya.
Liga Champions memang seolah menjadi panggung khusus bagi Ancelotti.
Pria asal Italia tersebut menjadi pelatih dengan koleksi gelar Liga Champions terbanyak.
Dengan empat gelar sudah di tangan, Ancelotti kini berpeluang meraih trofi ke-5.
Bayern Muenchen akan menjadi penghalang Real Madrid saat berlaga di semifinal.
Kekuatan taktik Ancelotti kembali diuji untuk membawa timnya melaju lebih jauh.
Ia akan kembali berhadapan dengan pelatih muda seperti Thomas Tuchel.
Pengalaman Ancelotti bisa kembali berbicara banyak dalam skenario terbaru.