Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Persis Solo, Milomir Seslija, menyoroti pemainnya yang banyak menyia-nyiakan peluang saat melawan Persikabo 1973.
Duel antara Persis vs Persikabo 1973 terjadi di Stadion Manahan, Surakarta, Senin (22/4/2024).
Pada kesempatan ini, Persis tampil cukup apik terutama di babak pertama.
Bahkan tim berjuluk Laskar Sambernyawa itu sudah unggul 2 gol sebelum turun minum.
Dua gol Persis, dicetak oleh David Goanzalez (18') dan Zanadin Fariz (20').
Namun, permainan apik tersebut tak bisa berlanjut pada babak kedua.
Persis memang beberapa kali berhasil menciptakan peluang emas.
Hanya, peluang yang ada gagal dikonversi menjadi gol oleh pemain.
Hal ini yang disayangkan oleh Milomir Seslija.
Baca Juga: Apes, Justin Hubner 2 Kali Cetak Gol Bunuh Diri di Timnas Indonesia dalam Kurun Waktu 3 Bulan
Pelatih yang sering disapa Milo itu berpendapat bahwa seharusnya Persis bisa mencetak lebih dari empat gol pada babak kedua.
"Di babak kedua sejatinya kita banyak peluang."
"Mungkin ada lima hingga enam peluang yang mustinya bisa menjadi gol," kata Milo.
Meski begitu, Milo tak ingin menyalahkan pemainnya.
Menurutnya, hal tersebut memang sesuatu yang wajar di sepak bola Indonesia.
Milo berpendapat banyak pemain yang ingin menunjukkan aksi individu dan mencetak gol tetapi lupa hal tersebut membutuhkan fokus dan konsentrasi.
Sementara itu, Persikabo 1973 sempat memperkecil ketertinggalan pada babak kedua.
Gol tim asuhan Djadjang Nurdjaman dicatatkan atas nama Pedro pada menit ke-55.
Duel Persis vs Persikabo 1973 lalu berakhir dengan kemenangan sang tuan rumah dengan skor 2-1.
"Tapi ini lah sepak bola."
"Dan kita sebetulnya mendapatkan keuntungan dari berbagai reaksi peluang yang diciptakan tadi tetapi finishing kita belum cukup bagus untuk saat ini."
"Dan untuk alasan ini lah kita belum bisa meraih kemenangan dari Persija (pekan lalu)."
"Tetapi sekali lagi ini lah sepak bola, dan di Indonesia biasanya pemain itu memang punya kecendurungan untuk kehilangan konsentrasi di menit akhir."
"Mereka berusaha menjadi Messi atau Ronaldo tapi mereka lupa untuk fokus dan konsentrasi sampai pertandingan berakhir," ucap Milo.