Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hal tersebut tak lepas dari kesenjangan gaji antara pemain lokal dan pemain asing Asia.
Ketika sistem kuota Asia diperkenalkan, diharapkan bahwa hal itu akan memiliki efek samping untuk mengendalikan inflasi di pasar agen bebas (FA), tetapi kenyataannya berbeda.
Tahun ini, di antara 16 agen bebas yang memenuhi syarat, hanya ada dua pemain yang tidak menerima gaji tahunan ratusan juta dolar.
Di sisi lain, para pemain kuota Asia menerima 120.000 dolar AS (sekitar 1,9 miliar rupiah) untuk tahun pertama dan 150.000 dolar AS (sekitar 2,4 miliar rupiah) untuk tahun kedua.
"Gaji pemain Asia rendah, jadi semua pemain level A yang bagus pergi ke Jepang," kata Kim Jong-min.
"Kesenjangan gaji dengan pemain Korea sangat besar, jadi tampaknya inflasi agen bebas sulit dikendalikan dengan baik," ujarnya.