Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Xavi Hernandez dinilai terlalu lembek dan membuat para pemain Barcelona kelewat manja.
Barcelona akhirnya tidak perlu mencari pelatih baru untuk musim 2024-2025 mendatang.
Pasalnya, Xavi Hernandez memutuskan untuk bertahan di Barcelona pada musim depan.
Konfirmasi itu meluncur dari mulut Xavi serta Presiden Barcelona, Joan Laporta, dalam jumpa pers di Ciudad Deportiva Joan Gamper.
Momennya dipublikasikan pada Kamis (25/4/2024) siang waktu setempat atau malam hari WIB.
Secara tegas, Xavi membeberkan alasannya bertahan di balik kemudi Barca.
Eks maestro lini tengah timnas Spanyol menarik kembali kata-katanya pada Januari lalu saat menyatakan bakal mundur akhir musim ini.
Baca Juga: Kata Xavi soal Kemenangan Comeback Barcelona atas Valencia
Setelah melalui berbagai proses negosiasi, Xavi akhirnya memutuskan untuk tinggal di Camp Nou.
Kontrak Xavi sendiri di Barcelona baru akan berakhir pada 30 Juni 2025 mendatang.
Setelah Xavi memutuskan untuk bertahan, satu demi satu rahasia ruang ganti Blaugrana mulai terungkap.
Salah satunya adalah soal hubungan Xavi dengan penyerang andalan Barcelona, Robert Lewandowski.
Dilansir BolaSport.com dari Football Espana, Lewandowski sempat melayangkan protes kepada Xavi.
Menurut Lewandowski, Xavi terlalu lembek dan tidak memberikan tekanan kepada para pemain Barcelona.
Lewandowski menilai bahwa sistem manajemen yang diterapkan oleh pelatih asal Spanyol itu membuat para pemain Barcelona terlalu manja.
Baca Juga: Cedera Mengancam Karier, Barcelona Bakal Terapkan Aturan Khusus ke Pedri
Sistem tersebut juga sempat diprotes oleh para pemain senior lainnya, seperti Ilkay Guendogan, Frenkie de Jong, dan Marc-Andre ter Stegen.
Protes yang dilayangkan kepada Xavi pun terlihat dari sikap si pelatih yang selalu membela anak-anak asuhnya.
Xavi selalu memberikan pembelaan ketika para pemainnya dikritik oleh media.
Tidak hanya itu, eks kapten Barcelona tersebut lebih memilih untuk menyalahkan pihak lain daripada para pemainnya sendiri.
Kebiasaan Xavi itu dinilai bisa berdampak buruk untuk mental para pemain Blaugrana, terutama pemain muda.
Oleh karena itu, Xavi selalu diminta untuk mengubah gaya kepelatihannya agar lebih keras dan menekan para pemain asuhannya.