Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, mengungkap kunci mereka mampu membungkam juara Olimpiade pada semifinal Thomas Cup 2024.
Indonesia telah dipastikan melaju ke final Thomas Cup 2024 setelah menang 3-0 atas Taiwan pada semifinak hari ini, Sabtu (4/5/2024).
Fajar/Rian menjadi salah satu kontributor poin untuk skuad Merah Putih.
Mereka turun di partai kedua dalam laga yang dihelat di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, Sichuan, China tersebut, dengan menghadapi Lee Yang/Wang Chi-Lin.
Laga tersebut bukan laga yang mudah untuk duo FajRi.
Juara All England Open 2024 tertekan lebih dulu dan luput menggenggam gim pertama, sebelum akhirnya menang dengan skor akhir 16-21, 21-19, 21-18.
Baca Juga: Rekap Hasil Thomas Cup 2024 - Indonesia Hat-trick Final Usai Bantai Taiwan 3-0
Diakui Rian, pasangan peraih emas Olimpiade Tokyo 2020 tersebut memiliki pola andalan untuk bermain adu drive dan mengandalkan kecepatan. Akibatnya, Fajar/Rian sempat larut dalam pola lawan.
"Lee/Wang bermain dengan baik, mereka mempunya drive dan speed yang luar biasa," kata Rian dikutip BolaSport.com dari pers rilis PBSI.
"Beberapa kali di gim pertama mereka sangat percaya diri dan nyaman dengan pola permainannya. Sementara kami kurang siap dan banyak melakukan kesalahan sendiri," tuturnya tentang kekalahan gim kesatu.
Adapun turning point atau titik balik momentum mereka untuk mengendalikan situasi ada pada gim kedua saat mereka menghilangkan keragu-raguan dalam setiap reli.
"Memang kami di gim kedua dan ketiga memaksa untuk mengadu pola yang mereka terapkan," kata Fajar.
"Kami banyak mengadu drive yang ternyata efektif untuk mendapatkan poin. Di gim pertama, kami ragu-ragu untuk melakukan itu," ujarnya
"Kami mau mengubah pola dengan bermain bertahan tapi saya rasa kurang cocok karena kondisi shuttlecock-nya yang lumayan kencang," ucap Fajar.
Beberapa kali ada poin dari Wang Chi-Lin yang dinaungi luckyball, memelintir di bibir net sangat tipis dan sulit dikembalikan. Hal ini sempat terjadi di poin krusial. Untungnya, Fajar/Rian tidak merasa terintimidasi.
"Lucky ball memang banyak didapatkan pasangan Taiwan, sulit dikembalikan," ujar Fajar.
"Tetapi kami tidak mau terlalu memikirkannya, fokus saja pada poin-poinberikutnya," kata dia.
Fajar selaku kapten tim juga menambahkan bahwa para pemain tim Thomas Indonesia hari ini sangat siap menjalani babak semifinal.
Hal itu berkat melihat kemenangan heroik tim Uber Indonesia yang sudah mengamankan tiket final duluan setelah mengandaskan juara bertahan Korea selatan dengan skor 3-2.
"Selamat untuk tim Uber bisa masuk ke final," kata Fajar.
"Setelah 16 tahun, bisa masuk final lagi. Ada motivasi dari keberhasilan itu buat kami tim Thomas."