Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana gagal menyumbangkan angka bagi tim Indonesia di Final Thomas Cup 2024.
Laga final Thomas Cup 2024, Minggu (5/5/2024) berakhir pilu bagi Indonesia yang harus menjadi runner-up usai kalah dari tuan rumah China.
Kepastian itu didapat setelah di partai keempat, Fikri/Bagas tak mampu mengimbangi permainan yang ditunjukkan oleh He Ji Ting/Ren Xiang Yu.
Tampil di Hi-Tech Zone Sports Centre Gymnasium, Chengdu, China, Fikri/Bagas kalah dua gim langsung dengan skor 11-21, 15-21.
Dengan hasil ini, China memastikan diri menjadi juara Thomas Cup 2024 usai mengalahkan Indonesia dengan skor 3-1.
Tim Merah-putih sendiri sempat meraih satu poin melalui Jonatan Christie yang mengalahkan Li Shi Feng.
Jalannya pertandingan
Awal yang solid ditunjukkan Fikri/Bagas dengan menorehkan dua poin beruntun sebelum mendapatkan perlawanan dari He/Ren.
Ganda putra peringkat ke-11 dunia tersebut langsung tancap gas dengan permainan agresif mereka guna menjauh dari Fikri/Bagas.
Setelah tiga kali berbagi angka, juara All England Open 2022 itu kehilangan tujuh poin beruntun dari He/Ren.
Tanpa kesulitan berarti, He/Ren merebut interval pertama dengan unggul 11-5 atas Fikri/Bagas.
Selepas jeda, perlawanan dari Fikri/Bagas masih belum mampu menyulitkan He/Ren yang terus menjauh usai meraih poin demi poin.
Situasi Fikri/Bagas belum membaik hingga poin-poin krusial di mana mereka gagal menghalau smash dari He Ji Ting.
Gim pertama berhenti setelah Fikri/Bagas tidak kompak dalam mengembalikan serangan He/Ren.
Kesalahan dari Bagas Maulana langsung menghadirkan keunggulan bagi He/Ren pada awal gim kedua.
Pasangan China tersebut kembali tancap gas untuk membua jarak dengan Fikri/Bagas.
Fikri/Bagas tidak tinggal diam, mereka kembali menyamakan kedudukan sebanyak empat kali.
Akan tetapi, hal itu tidak berlanjut tatkala Fikri/Bagas tumbang di interval kedua dengan skor 7-11.
Selepas jeda, Fikri/Bagas belum mampu memberikan perlawanan yang berarti untuk mengejar He/Ren.
Dua poin sempat didapatkan Fikri/Bagas namun hal itu tak cukup membendung He/Ren di masa-masa krusial.
Semangat menolak kalah terus ditunjukkan Fikri/Bagas yang sempat membuat kewalahan He/Ren.
Akan tetapi, perjuangan mereka benar-benar berakhir setelah He/Ren mendapatkan dua poin beruntun.