Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Nasib tunggal putri nomor satu dunia, An Se-young, dihadapkan kenyataan pahit tentang cedera lututnya yang jauh lebih serius jelang Olimpiade Paris 2024.
Partisipasi An Se-young ke pesta olahraga akbar empat tahunan di musim panas itu kini terancam musuh terbesar seorang atlet, cedera.
Cedera lutut kanan yang dialami An sejak final Asian Games 2022 pada September tahun lalu nyatanya masih meninggalkan bekas yang tak kunjung sembuh.
Risiko besar yang diambil pemain 22 tahun saat bertanding dengan kondisi agak cedera memang berujung manis kala itu lewat raihan medali emas.
Namun siapa sangka, efek jangka panjangnya benar-benar merembet pada hasil-hasil turnamen An selanjutnya.
Meski sempat berhasil juara lagi di awal tahun ini pada French Open 2024, progres lutut kanan dia belum bisa dikatakan 100 persen pulih.
Hasil demi hasilnya mulai sering tersisih di babak perempat final.
Pada Uber Cup 2024, An pun terpaksa tidak dimainkan saat tim Uber Korea Selatan menghadapi Indonesia dan berujung kalah.
Baca Juga: Final Thomas Cup 2024 Lawan China Jadi Simulasi Olimpiade yang Bagus bagi Jonatan Christie
Sejauh ini memang An bermain tidak dalam kondiis lutut yang sehat tetapi dia masih berusaha mencoba.
Namun seiring berjalannya waktu, terutama setelah mengikuti Uber Cup 2024 pekan lalu, An pun harus mengetahui fakta pahit di balik lututnya.
Ada robekan yang lebih parah dari cedera sebelumnya, yang membuat dia diharuskan menjalani masa pemulihan lebih lama. Bisa sampai sebulan lebih.
"Hai, ini An Se-young," ungkap An saat memberikan pernyataan tentang kondisinya, dikutip BolaSport.com melalui akun Instagram pribadinya.
"Banyak spekulasi tentang cedera saya, jadi saya ingin meluruskannya."
"Saya tidak tahu apakah artikel (media Korea) mengungkapkan sesuatu yang tidak saya katakan, tetapi itu cukup membuat saya agak stress."
"Namun, saya menulis ini karena kalian (para penggemar) khawatir mengapa cedera saya butuh waktu lama untuk sembuh."
"Setelah Asian Games, saya mengunjungi rumah sakit lain setelah BWF World Tour Final pada Desember 2023 karena rasa sakitnya tidak berkurang dan bertentangan dengan diagnosis awal bahwa saya bisa kembali setelah 2-6 pekan rehabilitasi."
"Dari situ, saya diberi tahu bahwa ada robekan parsial pada tendon patella saya dan tidak akan sembuh dalam waktu singkat. Dan bahwa saya mungkin harus menepi selama mungkin hingga Olimpiade serta menyesuaikan diri dengan rasa sakitnya."
An Se-young lantas menambahkan bahwa dia kini benar-benar akan berusaha fokus untuk menjalani pemulihan, alih-alih nekat untuk terjun ke turnamen BWF World Tour sebelum Olimpiade.
"Sekarang saya fokus pada Olimpiade saja, daripada hasil-hasil di turnamen sebelum itu. Saya juga akan membiasakan diri dengan rasa sakitnya dan menunggu sampai terasa lebih baik," kata An.
"Banyak orang khawatir bahwa cedera saya adalah alasan mengapa saya tidak tampil bagus di beberapa turnamen terakhir. Tetapi saya tidak ingin menyalahkan itu."
"Bahkan kemarin di Piala Uber saya sempat terkena radang usus akut karena stress, bukan karena lutut saya."
"Sebagai seorang atlet, penting untuk menjaga diri sendiri dan saya minta maaf karena saya tidak bisa melakukannya dengan baik."
"Saya akan menghabiskan sisa waktu (sebelum Olimpiade) untuk mempersiapkan diri agar saya tidak menyesal di panggung Olimpiade, bukan semata karena hasilnya nanti."
"Saya telah mendapat perawatan yang baik dan berlatih keras di gym. Saya harap kalian dapat mendoakan dan menunggu saya daripada mencemaskan cedera saya. Saya akan melakukan yang terbaik untuk memenuhi harapan kalian, Terima kasih!" tutup An Se-young.
Baca Juga: Raih Hasil Positif di Eropa, Sabar/Reza Hadapi Tantangan Lebih Berat di Tur BWF Asia Tenggara