Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Persija, Persib dan PSM Makassar sudah buka suara terkait rencana Bhayangkara FC memanggil pemain berstatus polisi untuk main di Liga 2.
Tiga tim Liga 1 yakni Persija, Persib dan PSM Makassar telah merespons rencana Bhayangkara FC untuk menarik seluruh pemain beranggota polisi agar bisa main di Liga 2 untuk The Guardians musim depan.
Sebelumnya, COO Bhayangkara FC Sumardji memberi pernyataan bila seluruh pemain berstatus polisi harus membela The Guardians di Liga 2 musim depan demi mengembalikan nama baik institusi Kepolisian Republik Indonesia.
Selain itu, Bhayangkara FC juga tak mau berlama-lama berada di kasta kedua dan menargetkan langsung promosi ke Liga 1 musim depan.
"Semua pemain yang berstatus polisi baik di Bhayangkara FC maupun bermain di klub luar wajib bertanggung jawab menaikkan kembali tim ini ke Liga 1," kata Sumardji.
Baca Juga: Statement Bhayangkara FC Dipertanyakan, PSM Makassar Enggan Lepas Pemain Berstatus Polisi ke Liga 2
"Sudah saatnya loyalitas pemain itu ke institusinya di nomer satukan," tambahnya.
Tiga tim telah bersuara terkait masalah ini yakni Persija Jakarta, Persib Bandung dan PSM Makassar.
Respons ketiga klub tersebut kurang lebih sama yakni belum mempertimbangkan untuk melepas pemain berstatus polisi milik mereka untuk bermain di Liga 2.
Di Persija Jakarta, ada Muhammad Ferarri yang merupakan anggota polisi.
Persija mengaku akan melihat terlebih dulu bagaimana Bhayangkara FC akan menarik Ferarri lantaran sang pemain masih memiliki kontrak di Persija.
"Masih belum tahu untuk Muhammad Ferarri," kata Direktur Utama Persija Jakarta, Ambono Januarinto pada Rabu (8/5/2024).
"Pak Sumardji (COO Bhayangkara FC) juga menyebutkan bahwa ia akan mengikuti sesuai aturan untuk membawa Muhammad Ferarri," tambahnya.
Persib Bandung memiliki Kakang Rudiyanto yang juga merupakan anggota kepolisian.
Menanggapi kabar ini, Bojan Hodak merasa aneh karena tidak pernah menemukan kasus serupa di negara lain.
"Saya tidak pernah melihatnya di negara lain," kata Bojan Hodak dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar.
"Saya tidak tahu karena ini aneh."
"Jadi bagi saya, saya tidak benar-benar mengerti," tambahnya.
Sementara itu, PSM Makassar yang memiliki Ananda Raehan sebagai anggota kepolisian juga enggan langsung melepas pemainnya itu ke Bhayangkara FC.
"Ya tidak boleh segampang itu," kata Direktur Utama PSM Makassar, Sadikin Arsa dilansir BolaSport.com dari Tribun Timur.
"Mereka ada kontrak sama kami."
"Kalau saya sih, ini pasti akan menjadi isu besar kalau benar terjadi.
"Tapi saya harap kebijakan dari PSSI.
Sadikin Arsa juga mempertanyakan statement dari Sumardji, karena dia memegang beberapa jabatan selain COO Bhayangkara FC.
Selain COO Bhayangkara FC, Sumardji juga merupakan Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI dan manajer timnas Indonesia.
"Ya serba salah juga karena Pak Sumardji ini berbicara sebagai apa?," kata Sadikin Arsa.
"Dia anggota Exco, Ketua BTN dan COO Bhayangkara FC, yah kami tidak tahu."
"Kami lihat saja nanti karena Liga 1 juga belum selesai, masih ada championship series jadi masih panjang," tambahnya.