Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Prima Pramac Racing, Jorge Martin, pantas untuk tinggi hati setelah meraih hasil sempurna pada seri balap kelima MotoGP Prancis 2024.
Martin tanpa cela saat menjalani akhir pekan lomba MotoGP Prancis pada 10-12 Mei 2024 di Sirkuit Le Mans, Sarthe, Prancis.
Pembalap asal Madrid, Spanyol itu berhasil mencetak pole position dengan rekor waktu lap baru serta menyapu bersih kemenangan dalam sprint dan balapan grand prix.
Dengan demikian Martin mengukuhkan posisi sebagai pemuncak klasemen dengan keunggulan 38 poin atas rival terdekat yaitu Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).
Kemenangan Martin pada MotoGP Prancis makin impresif karena diraih dengan mengalahkan dua pembalap yang sedang panas yaitu Bagnaia dan Marc Marquez (Gresini Racing).
"Saya sangat senang dengan hasil ini," kata Martin dalam konferensi pasca-lomba bersama Marquez dan Bagnaia, dilansir BolaSport.com dari Crash.net.
"Tiba di sini, kita duduk di sini empat hari yang lalu pada hari Kamis dan saya tidak menyangka akan mendapatkan hasil seperti ini."
Martin memenangi balapan bukan dengan cara seperti biasanya yaitu memimpin sejak awal hingga akhir.
Baca Juga: MotoGP Prancis 2024 - Kali Ini Marquez Lebih Cerdik, Bagnaia Tak Bisa Pakai Taktik Lama untuk Menang
Martin sempat kalah start dari Bagnaia sehingga berada di depan rival terbesarnya tersebut hingga pertengahan lomba.
Meski demikian, Martin punya alasan untuk tidak buru-buru untuk menyalip Bagnaia walau jarak keduanya sejatinya selalu rapat.
Dengan berada di belakang Bagnaia, Martin menghangatkan temperatur ban depannya. Karena cuaca Le Mans cenderung dingin, situasi ini justru menghadirkan keuntungan.
"Saya percaya diri di belakangnya dan dengan tujuh atau delapan lap tersisa, saya mengatakan sudah waktunya untuk bergerak," ujar Martin.
"Saya mencoba untuk pertama kalinya tetapi kurang baik. Saya sedikit melebar sehingga ia bisa menyerang balik, tetapi kali kedua saya melakukannya dengan sempurna."
"Saya mengambil risiko dengan mengerem lebih keras," tutur Martin.
Martin mengatakan situasi setelah berhasil mengudeta Bagnaia tidak mudah. Balapan yang panjang telah menguras tenaganya saat dituntut menjaga ritme yang tinggi.
Musuh Martin bukan cuma Bagnaia. Duelnya dengan Bagnaia memberi kesempatan bagi Marquez untuk membayangi dari posisi ketiga.
Pada dua lap terakhir Martin sempat membuat kesalahan di tikungan zig-zag pertama. Untungnya, dia dapat memblokir jalur Bagnaia yang mencoba menyelinap.
Kemenangan Martin menjadi pesan yang jelas bagi Ducati tentang siapa yang harus mereka rekrut untuk musim depan.
Setelah memperpanjang kontrak Bagnaia, Ducati sedang menimbang-nimbang rekan setimnya di antara tiga nama yaitu Martin, Marquez, dan Enea Bastianini.
Sebelum GP Prancis, Marquez menjadi calon terdepan berkat keberhasilannya menyaingi Bagnaia pada balapan sebelumnya. Martin tidak menolong dirinya sendiri karena gagal finis.
Kini, Martin boleh merasa percaya diri.
"Untuk membuat rekor di kualifikasi, sprint dan balapan hari Minggu itu sulit," tambah Martin menunjukkan pencapaian tingginya kemarin.
"Saya mengatakan pada diri saya sendiri siapa pembalap nomor satu, siapa pembalap nomor satu! Akhir pekan ini saya adalah yang nomor satu, tentu saja."
"Saya senang dengan hal ini dan mengalahkan Marc dan Pecco adalah hal yang luar biasa. Mereka adalah para juara yang luar biasa dan saya bukan seorang juara dunia MotoGP."
"Saya sangat senang berada di posisi ini hari ini," ujar Martin.
Ducati sendiri rencananya akan membuat keputusan tentang line-up tim pabrikan mereka pada seri ketujuh MotoGP Italia (31 Mei-2 Juni).
Sebelumnya para pembalap akan terlebih dahulu menjalani akhir pekan lomba MotoGP Catalunya pada 24-26 Mei mendatang.