Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ada peran dari legenda AC Milan di balik performa apik kompatriot Cristiano Ronaldo, Diogo Dalot di Man United.
Diogo Dalot tidak mendapati karier yang apik ketika baru tiba di Man United pada musim panas 2018.
Saat itu dirinya ditebus Man United senilai 22 juta euro dari FC Porto.
Hanya saja Dalot tidak serta merta mendapat jaminan bermain yang cukup di skuad Man United kala itu.
Sebelum menjadi pilihan utama di skuad Setan Merah era Erik ten Hag, Dalot sempat menjalani peminjaman di AC Milan selama satu musim penuh.
Menimba ilmu sebagai pemain pinjaman di AC Milan, bek asal Portugal tersebut mendapat kesempatan bermain sebanyak 33 kali dengan mendulang 2 gol dan 3 assist di musim 2020-2021.
Oleh Stefano Pioli, Dalot mampu tampil sebagai bek sayap seba guna.
Ia bisa ditempatkan sebagai bek kanan dan kiri sama baiknya dalam formasi empat bek sejajar meski kadangkala juga dimainkan lebih maju ke depan.
Bisa dibilang itu adalah peminjaman terbaik yang pernah dilakoni oleh kompatriot Cristiano Ronaldo tersebut demi mendapat menit bermain meskipun hanya dalam waktu singkat.
Sejak saat itu Dalot berhasil membuktikan bahwa Man United tidak salah merekrut dirinya.
Hal itu dibuktikan dengan kepercayaan Erik ten Hag terhadap dirinya yang sudah memainkan 48 pertandingan bersama Man United di semua ajang kompetitif musim 2023-2024.
Di samping itu dirinya juga berpeluang menyabet gelar sebagai Pemain Terbaik Sir Matt Busby musim ini.
Terkait penampilannya, dikutip BolaSport.com dari FourFourTwo, Dalot membagikan refleksinya selama dipinjamkan ke AC Milan.
Bek berusia 25 tahun tersebut mengatakan adanya peran dari legenda I Rossoneri, Paolo Maldini, dalam perkembangannya.
Baca Juga: Jelang Hadapi Man City, Striker West Ham Tegaskan Siap Bantu Arsenal Juara Liga Inggris
Paolo Maldini memberi dampak yang dibutuhkannya pada saat itu dalam kariernya sebagai pesepak bola.
"Saya bermain dengan banyak menit bermain, yang saya butuhkan karena saya tidak bermain secara reguler selama hampir satu setengah tahun," kata Dalot.
"Secara kultural, hal itu juga penting, bermain di liga lain dan belajar bahasa baru."
"Milan adalah kota yang sejuk, tetapi karena COVID, banyak hal yang ditutup."
"Dia [Maldini] adalah pria yang keren dan kehadirannya sebagai direktur bagus untuk kami."
"Dia dekat dengan para pemain, tetapi tahu batasannya."
"Dia tidak akan melangkah ke dalam keputusan manajer dan menentangnya, tetapi dia akan mengatakan, 'Anda bermain dengan baik, tetapi Anda bisa melakukan ini dengan lebih baik'."
"Terkadang bukan hanya saran teknis, tetapi juga pesan-pesan mental, seperti, 'Bersabarlah' atau 'Cobalah untuk fokus pada situasi ini'."
"Ketika saya tiba, ia berbicara kepada saya dalam bahasa Inggris, tetapi saya memintanya untuk berbicara kepada saya dalam bahasa Italia seiring dengan perkembangan saya," tutur eks pemain FC Porto tersebut mengakhiri.