Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Sederet blunder fatal kiper nomor 1 Timnas Vietnam saat ini, Nguyen Filip, membuat pusing Kim Sang-sik, nama Alexandre Polking pun disindir.
Filip menjadi bulan-bulanan para pemain Binh Duong dalam duel pekan ke-19 V-League 1 di Thu Dau Mot, Jumat (17/5/2024) malam WIB.
Kiper yang dinaturalisasi dari Ceko itu kebobolan empat kali, sehingga Hanoi Police (Cong An Ha Noi) kalah telak 1-4.
Tensi pertandingan itu meninggi pada menit ke-38, ketika bola tendangan jarak jauh pemain Binh Duong yang tak berbahaya langsung mengarah ke gawang Filip.
Namun, kiper berusia 31 tahun itu membiarkan bola memantul dari dirinya, dan Charles Atshimene bergegas masuk untuk menendang bola ke gawang yang kosong.
Baca Juga: 11 Pemain Dicoret Shin Tae-yong dari Skuad Timnas Indonesia saat Lawan Vietnam
Gol itu membuat pertandingan semakin seru, Hanoi ngotot menyamakan skor, sementara Binh Duong sangat efektif dalam situasi serangan balik.
Pada menit ke-55, pertahanan Hanoi gagal menghalau bola dengan baik, membuat striker Timnas Vietnam Nguyen Tien Linh dengan cepat menyelesaikan tepat di depan garis kotak kecil penalti.
Filip kembali tak berdaya, menambah skor menjadi 2-0 untuk Binh Duong.
Setelah itu, Hanoi menemukan peluang untuk meraih poin di laga ini.
Pada menit ke-57, pemain cadangan Ho Tan Tai ikut menyerang, menyundul bola umpan sepak pojok dari jarak sekitar 7 meter untuk mencetak gol memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2.
Akan tetapi, lini pertahanan Hanoi terus bermain buruk dan kiper Nguyen Filip salah mengambil bola.
Pada menit ke-71, Vo Hoang Minh Khoa tiba-tiba melepaskan tembakan kuat dari jarak sekitar 20 meter, mengirim bola ke sudut sempit gawang Filip.
Filip menduga bola akan mengarah ke sudut jauh, ternyata salah dan gagal, sehingga Binh Duong unggul 3-1.
Belum berhenti di situ, pada menit ke-84 klub tersebut mencetak gol keempat berkat kerja sama apik dua pemain yang membela Timnas U-23 Vietnam di Piala Asia U-23 2024, Minh Khoa dan Bu Vi Hao.
Minh Khoa mengoper bola dari sepak pojok di sisi kanan, Vi Hao melompat lebih tinggi dari pertahanan Hanoi dan menyundul bola ke gawang untuk memastikan kemenangan 4-1.
Baca Juga: Media Vietnam Soroti Timnas Indonesia yang Bakal Uji Coba Lawan Tanzania
Kemenangan itu membantu Binh Duong mengusur Hanoi Police dari posisi kedua klasemen V-League 2023-24.
Binh Duong mengoleksi 33 poin, terpaut 6 poin dari klub teratas Nam Dinh dan unggul 2 poin dari Hanoi.
Pelatih sementara Hanoi Police yang menggantikan Kiatisuk Senamuang, Tran Tien Dai, sangat terkejut menerima kekalahan telak itu.
Padahal, dia dan seluruh pemainnya sudah merencanakan kemenangan sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada Kiatisuk, yang baru saja mengundurkan diri karena urusan keluarga.
"Seluruh pemain mencoba yang terbaik, tetapi kami mengecewakan Kiatisuk," ujarnya.
Menanggapi blunder fatal Nguyen Filip, Tran Tien Dai tak mau terlalu keras.
"Dalam sepak bola selalu ada kesalahan. Konsentrasi adalah faktor penting bagi Nguyen Filip dalam situasi yang mengarah pada gol. Namun, saya yakin Nguyen Filip akan segera bangkit," ungkapnya.
Pelatih baru Timnas Vietnam Kim Sang-sik, yang menyaksikan langsung laga itu, tentu pusing melihat penampilan Filip tersebut.
Pasalnya, dia sedang mengamati sejumlah pemain yang akan dipanggil untuk tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 6 dan 11 Juni mendatang.
Filip juga kebobolan lima gol dalam tiga pertemuan terakhir dengan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 dan putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, masing-masing dengan skor 0-1, 0-1, 0-3.
Yang menarik, pelatih caretaker Hanoi Police langsung menyindir Alexandre Mano Polking.
Kaitannya adalah karena eks pelatih Timnas Thailand itu telah bertemu manajemen Hanoi Police untuk menjadi pelatih tetap menggantikan Kiatisuk.
Tran Tien Dai bicara blak-blakan, "Mencari pelatih adalah urusan pemilik klub. Klub akan segera mengumumkan hal ini. Untuk memimpin tim dibutuhkan pelatih kelas atas."
"Pergantian pelatih memang tak diinginkan, tapi sepak bola profesional memang seperti itu. Semakin kuat tim, semakin tinggi pula tujuannya. Ketika tujuan yang telah ditetapkan tak bisa tercapai, maka pergantian pelatih tidak bisa dihindari," tandasnya.