Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kekacauan internal Barcelona bertambah parah lewat kabar Raphinha yang berani menghina keluarga Xavi Hernandez.
Xavi Hernandez mendapat serangan dari dua pihak berbeda yang bisa menentukan nasib masa depannya.
Barcelona sempat merasa lega setelah Xavi Hernandez memutuskan untuk bertahan.
Awalnya, sang pelatih berniat untuk meninggalkan jabatannya begitu musim 2023-2024 berakhir.
Setelah negosiasi yang berulang, Xavi akhirnya mau merevisi keputusannya kali ini.
Namun, jalan hidup Xavi dalam beberapa hari terakhir ini kembali berubah.
Komentarnya mengenai kondisi keuangan Barcelona tidak diterima dengan baik oleh Joan Laporta selaku presiden klub.
Kini Xavi menempatkan dirinya dalam kondisi yang rawan pemecatan oleh manajemen Barcelona.
Baca Juga: Hasil Liga Italia - Turunkan Skuad Tak Biasa, AC Milan Dilahap Habis Torino
Yang lebih parah, beberapa pemain ternyata mendukung kepergian Xavi.
Raphinha menjadi salah satu pemain yang setuju dengan pergantian pelatih pada musim depan.
Winger asal Brasil tersebut merasa tidak diperlakukan dengan baik selama masa kepelatihan Xavi.
Kekesalan tersebut membuat Raphinha nekat melakukan tindakan tidak terpuji.
Dilansir BolaSport.com dari Sport, Raphinha dianggap telah menghina saudara Xavi yang juga menjadi asisten sang pelatih.
Peristiwa ini terjadi usai laga melawan Valencia di Liga Spanyol pada akhir bulan lalu.
Raphinha tidak diterima diganti di pertengahan laga yang akhirnya berakhir imbang 2-2 tersebut.
Pergantian tersebut akhirnya memunculkan reaksi kemarahan dari sang pemain.
Barcelona pun memberi tahu Raphinha bahwa ia tidak akan menjadi starter di laga selanjutnya.
Hubungan Raphinha dan Xavi memburuk dengan tensi yang begitu kentara di antara keduanya.
Masalah ini tentu bisa mengganggu kemajuan tim jika Xavi akhirnya tidak dipecat.
Barcelona jelas sulit meraih gelar juara dengan internal klub yang kacau balau.
Raphinha pun bisa dikorbankan sebagai penjualan besar Barcelona pada musim panas tahun ini.
Usaha sang pemain akan sia-sia jika ia gagal menjaga hubungan baik dengan pelatihnya sendiri.