Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Bucin Sama Marc Marquez, Pengamat Bilang Ducati Dapat Banyak Tekanan Pilih Alien Ketimbang Martin

By Wahid Fahrur Annas - Selasa, 21 Mei 2024 | 10:00 WIB
(ki-ka) Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo), Jorge Martin (Prima Pramac), Marc Marquez (Gresini) usai berdiri di podium MotoGP Prancis 2024 di Sirkuit Le Mans, Prancis, Minggu (12/5/2024). (MOTOGP)

BOLASPORT.COM - Pengamat MotoGP, Oscar Haro membeberkan bahwa Ducati mendapatkan banyak tekanan dalam menentukan pembalap mereka untuk musim balap MotoGP 2025.

Perburuan menuju satu kursi utama yang tersisa berlangsung panas dengan diperebutkan oleh tiga pembalap.

Persaingan tidak hanya antara Jorge Martin dan Enea Bastianini saja yang sudah lebih lama berpengalaman dengan motor Ducati.

Pembalap yang belum setengah musim menggunakan DesmosediciGP yakni Marc Marquez disebut ikut ke dalam persaingan.

Marquez berhasil mencuri perhatian dengan mampu kembali tampil impresif setelah periode sulit bersama Honda.

Dia bahkan disebut-sebut memiliki peluang yang sama dengan Martin untuk menjadi pembalap tim utama Ducati.

Baca Juga: Bentrokan Sponsor Jadi Penghalang Marc Marquez Gabung Pabrikan Ducati

"Jika saya adalah Ducati, saya akan mendandani Martin dengan warna merah," ujar Haro kepada Paddock TV dilansir Motosan.

"Pertama karena dia pantas mendapatkannya, bahkan saya pikir salah jika tidak mengenakan warna merah tahun lalu."

"Kemudian, karena jika Anda menempatkan Martin dengan warna merah, Anda memiliki pembalap yang akan memenangkan kejuaraan."

"Dan Anda tidak menempatkannya di pabrik lain, karena dia telah mengatakan bahwa dia memakai warna merah atau dia akan pergi ke tempat lain, yang bisa jadi Aprilia, KTM atau Honda," tuturnya.

Haro mengatakan Ducati menjalankan tugasnya dengan bersikap adil kepada Martin hingga akhir musim lalu.

Namun, situasi bisa saja berubah dengan kedatangan Marc Marquez yang tampil apik bersama Gresini Racing.

"Ducati melakukan tugasnya dengan sangat baik, karena mereka sangat adil dengan Martin hingga akhir tahun lalu," ucap Haro.

"Mereka berjanji bahwa Ducati akan membantu sampai akhir dan mereka menepati janjinya. Mereka adalah orang-orang yang sopan, baik Dall'igna maupun yang lainnya."

"Ini sangat penting karena dengan begitu Anda bisa memiliki kredibilitas dalam manajemen tim satelit," tutur Haro.

Baca Juga: Brutalnya Marc Marquez Bareng Gresini, Mantan Orang Kepercayaannya di Repsol Honda Sampai Marah

Meski begitu, Haro berpendapat bahwa menempatkan Marquez dan Bagnaia dalam satu paddock yang sama seperti menempatkan dua ayam jantan dalam satu kandang.

"Sedangkan jika Anda memiliki Marc dengan warna merah, Anda menempatkan Pecco dalam masalah dengan kotak yang sama."

"Dan kemudian Anda kehilangan pembalap seperti Jorge Martin yang berada di tempat lain. Bagi saya, hal yang cerdas untuk dilakukan adalah ini," kata Haro.

Haro menjelaskan bahwa Ducati mendapatkan tekanan dari induk perusahaan mereka yakni Audi yang sudah kepalang jatuh cinta kepada Marquez.

Sebagai tambahan informasi, perusahaan mobil asal Jerman itu bahkan memberikan hadiah mobil mewah terhadap Marquez setelah resmi bergabung bersama Gresini pada tahun ini.

“Saya telah diberitahu bahwa Audi memberikan banyak tekanan pada Ducati demi Marc Marquez," kata Haro.

"Mereka (Audi) jatuh cinta dengan Marc Márquez."

"Mereka telah melihat bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan pemasaran yang luar biasa dengan Marc Marquez di tim merah."

"Dan mereka mengatakan kepada saya bahwa Audi memberikan banyak tekanan pada Ducati untuk mempertahankannya di tim resmi," ucap Haro menyimpulkan.

Baca Juga: Kekurangan Marc Marquez Diungkap Legenda MotoGP Saat Rebutan Kursi Ducati

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P