Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tunggal putri Indonesia, Komang Ayu Cahya Dewi ternyata kembali merasakan rasa sakit di bagian tubuh yang mengalami cedera saat tampil pada babak pertama Malaysia Masters 2024.
Cedera Komang kambuh saat ia harus bertanding sampai ke gim ketiga ketika berhadapan dengan wakil Korea Selatan, Sim Yu-jin.
Komang mengalami cedera otot di bagian pahanya yang sudah dialami sejak turnamen sebelumnya pada Thailand Open 2024.
Walhasil, Komang harus menyerang dengan skor akhir 21-16, 11-21, 6-21 pada laga yang digelar di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (22/5/2024).
Atlet berusia 21 tahun itu memang mengalami penurunan performa yang drastis pada gim penentu.
Baca Juga: Hasil Malaysia Masters 2024 - Tetap Mode Ganas, Ana/Tiwi Beri Pelajaran ke Ganda Putri Tuan Rumah
Komang bahkan tak beranjak dari poin 4 dan harus tertinggal pada skor 4-19.
Berbanding terbalik dengan penampilan yang ditunjukkan Komang pada gim pertama.
"Di gim pertama saya bisa menguasai permainan. Pukulan-pukulan saya bisa banyak menghasilkan angka. Saya bisa bermain baik," kata Komang seusai laga dalam rilis resmi PBSI.
"Hanya di gim kedua saya sempat kehilangan fokus. Juga kondisi lapangan yang berangin. Saya kurang siap mengantisipasi."
"Di gim ketiga lawan benar-benar bisa menguasai permainan. Sedangkan kondisi fisik saya belum pulih untuk bisa bermain baik lagi seperti gim pertama."
"Belum bisa main fit lagi. Saya juga banyak melakukan kesalahan sendiri," ujar Komang.
Komang merasakan kakinya sudah terasa berat hanya untuk sekadar melangkah, apalagi mengejar bola.
"Langkah kaki saya juga terasa berat. Hal ini karena cedera otot di bagian paha yang saya alami di Thailand Open lalu juga belum pulih," ucap Komang.
"Ini lumayan mengganggu pergerakan," tuturnya menjelaskan.
Selain itu, Komang yang berhasil mengalahkan Sim Yu-jin pada pekan lalu mengaku lawan memang tampil lebih siap.
"Dibanding pertemuan di Thailand Open pekan lalu, kali ini lawan rupanya lebih siap di pola main," kata Komang.
"Lawan juga lebih menguasai permainan. Lawan sepertinya sudah belajar dari kesalahan-kesalahan di pertemuan sebelumnya," ujarnya.