Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Gresini, Marc Marquez, melakukan comeback sensasional saat start dari posisi ke-14 dan finis ke urutan ke-2 pada sprint race MotoGP Catalunya 2024 di Circuit de Barcelona, Sabtu (25/5/2024).
Selain lompat 12 posisi dengan motor spesifikasi 2023, juara dunia MotoGP enam kali itu juga mencapainya meski kehilangan satu winglet (perangkat ujung sayap motor) saat kontak awal dengan Jack Miller (Red Bull KTM).
Seperti pemenang sprint race, Aleix Espargaro (Aprilia), Marquez mendapat keuntungan dari kesalahan para pembalap yang sempat memimpin sprint race.
Dimulai dari Raul Fernandez (Trackhouse Racing), Brad Binder (Red Bull KTM) dan pada lap terakhir, Francesco Bagnaia (Ducati) semuanya kehilangan keunggulan.
Tetapi, itu masih merupakan perubahan haluan yang luar biasa bagi pembalap yang berada di luar sepuluh besar pada sesi Jumat dan tidak lolos kualifikasi 1 (Q1) saat ia berjuang untuk mendapatkan kecepatan dengan ban baru.
"Kami cukup banyak mengubah set-up motor," kata Marquez dilansir dari Crash.
“Merupakan salah satu hal baik untuk memiliki pembalap Ducati yang cepat di dalam grup. Terkadang mereka menganalisis dan pergi ke arah saya. Kali ini kami menganalisis di mana kami berada, dan di mana mereka berada."
"Kami menuju ke arah itu dan saya mulai merasa lebih baik."
"Masalahnya dengan Q1 adalah pertama kalinya (set-up) motor itu sangat berbeda. Namun, dalam kecepatan balapan saya terus melaju dan memahami cara mengendarai motor itu."
"Itu adalah perubahan besar dan sudah terlambat karena besok kami start di posisi ke-14."
"Tetapi, kami akan menggunakan ban belakang medium (bukan soft). Jadi, kita lihat saja bagaimana kami bisa mengatasinya."
Marquez juga berharap bisa menjaga seluruh sayap motornya tetap utuh.
"Hari ini akan menjadi analisis yang menarik bagi Gigi (Luigi Dall'Igna, Manajer Ducati) dan timnya karena meski tanpa satu sayap pun saya bisa berkendara dengan baik," ucap Marquez tersenyum.
"Memang benar keseimbangan motornya berbeda, tetapi salah satu kekuatan saya adalah beradaptasi dengan situasi."
"Meski begitu, saya masih punya ruang untuk memperbaiki diri di lap cepat. Namun, dalam hal kecepatan balapan, saya sangat dekat dengan Martin dan Bagnaia."
Kesengsaraan serangan waktu pembalap 31 tahun itu diilustrasikan ketika ia tidak bisa melewati Q1 meskipun adik laki-lakinya dan rekan setimnya di Gresini, Alex Marquez, menawarkan derek.
"Perbedaan saya antara ban bekas dan ban baru lebih kecil dibandingkan yang lain," ujarnya.
"Hari ini pada Q1 sama saja. Saya mengikuti Alex. Kemarin dia bilang kalau mau mengikuti saya di Q1, ikuti saya karena saya tidak akan rugi apa-apa."
"Katanya, kalau lolos ke Q2 itu akan lebih penting bagi tim. Tetapi, meski seperti ini kami tidak bisa melewatinya."
Marquez meraih posisi runner-up di Sprint, hanya 0,892 detik di belakang Espargaro, dengan umpan pada putaran terakhir dari bintang rookie Pedro Acosta (Gasgas Tech3).
"Dia berkendara dengan sangat berbeda. Aleix ekstrem Pedro ekstrem, dan saya agak di tengah," ucap Marquez.
"Kecepatan menikung dan masuknya sangat cepat. Itu sangat mengesankan."
"Saya tidak tahu seberapa besar risiko yang dia ambil karena dia super cepat dalam area itu, namun dia banyak bermain dengan tubuhnya. Dia cepat di sirkuit ketika Anda dengan gaya berkendara seperti itu, Anda kesulitan."
"Tetapi, dia membawa banyak kecepatan dan itu mengesankan. Saya mencoba menirunya di beberapa lap, tetapi saya melihat terlalu banyak risiko jadi saya kembali menggunakan gaya saya."
Marquez memasuki balapan Grand Prix MotoGP Catalunya 2-24 sebagai rival terdekat Jorge Martin dalam klasemen Kejuaraan Dunia,
Marquez menempati posisi kedua meskipun tertinggal 37 poin dari pembalap Pramac yang finis di posisi keempat pada sprint race.