Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dokter timnas Indonesia, Alfan Asyhar menyerukan fans untuk membatasi interaksi dengan para pemain, khususnya untuk fans yang masuk hingga hotel pemain.
Dokter timnas Indonesia, Alfan Nur Asyhar mengakui bila adanya penyebaran virus di skuad timnas Indonesia di FIFA Matchday terakhir di Jakarta saat lawan Vietnam kemungkinan banyaknya interaksi antar pemain dengan fans.
Maka dari itu ke depannya, timnas Indonesia akan melakukan pembatasan interaksi pemain dengan fans.
Dokter asal Yogyakarta itu menceritakan dengan panjang lebar perjuangan dirinya merawat banyak pemain timnas Indonesia yang terpapar virus saat laga yang dilangsungkan juga bertepatan dengan bulan ramadan itu.
"Kala itu saat bulan puasa, pertandingan lawan Vietnam. Beberapa saat sebelum naik bus menuju stadion GBK untuk melakoni laga home, tiba-tiba 3 pemain dalam kondisi demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, badan pegal, lemas mendatangi medical room dan meminta penanganan medis," tulisnya di instagram pada Minggu (26/5/2024).
"Hal itu tentu saja membuat kami kaget, apalagi mereka masuk line up sebelas pemain awal. Sebelumnya kondisi tidak ada masalah, entah apa yang terjadi. Segera penanganan medis dilakukan dan mau tidak mau mereka harus main dulu."
"Tiba-tiba saat babak paruh waktu diruang ganti satu pemain menggigil dan tidak bisa main, langsung kami lakukan penanganan intensif. Syukur Timnas bisa menang 1-0 waktu itu, dengan permainan yang luar biasa dengan kehilangan beberapa pemain yg kondisinya drop."
Bahkan dengan adanya virus itu, beberapa pemain juga gagal berangkat ke Vietnam untuk laga tandang berikutnya yang hanya berselang 5 hari.
"Setelah sampai hotel, kejadian beberapa pemain dengan kondisi yang sama terjadi serempak. Total 5 pemain dirujuk untuk opname di rumah sakit karena kondisi terus drop."
"Dari hasil pemeriksaan penunjang laboratorium disimpulkan sementara karena infeksi virus. Entah darimana datang dan dapatnya. 10 pemain kami lakukan perawatan intensif di hotel. Dengan kondisi kekurangan pemain yang fit maka mau tidak mau Timnas tetap harus berangkat ke Vietnam."
"Pemain yang sakit hanya tidur dalam pesawat dan melanjutkan perawatan intensif di hotel. Latihan hanya diikuti beberapa pemain fit, sedang yg tidak fit tetap kami isolasi di hotel."
"Baru H-1 sebelum pertandingan beberapa pemain sudah mulai membaik. Kondisi inipun tentu saja bukan hal yg mudah bagi Timnas. Tetapi apapun yg terjadi Timnas tetap akan all out."
"Syukur, Timnas menang dan sejarah tertoreh di Stadion Vietnam," tambahnya.
Dokter Alfan mengakui bila salah satu penyebab para pemain terjangkit virus kala itu mungkin saja karena adanya kontak fisik antara pemain dan fans.
Untuk itu ke depannya, timnas Indonesia bakal melakukan pembatasan terutama di hotel para pemain menginap.
"Apa saja kesimpulan yang bisa ditarik dari kasus ini? Kasus infeksi dengan gejala di atas bisa merupakan manifestasi dari faktor resiko penularan kontak erat/dekat," kata Dokter Alfan.
"Selain juga kondisi ibukota waktu itu kasus DBD juga meningkat. Harapan kami adalah mari kita tingkatkan kewaspadaan terhadap kesehatan individu, kepada para fans Timnas tercinta pastikan dalam kondisi benar-benar sehat jika akan mendekat ke pemain."
"Secara preventif pembatasan di hotel tim mungkin bisa saja dilakukan demi hasil terbaik Timnas. Cinta yg hakiki," tambahnya.
Timnas Indonesia akan dua kali melawan Irak dan Filipina di SUGBK pada 6 dan 11 Juni 2024.
Suporter diharapkan mengerti dengan situasi ini sehingga timnas Indonesia bisa meraih hasil maksimal dan kesehatan pemain terjaga.
"Kita kan jadinya preventif ya, jadi ya mohon maaf suporter kalau nanti mungkin ada pembatasan-pembatasan untuk kebaikan bersama setelah ini," tegas dokter Alfan dilansir dari Youtube Si Paling Timnas.
"Kemarin si denger-denger sudah bicara dengan Pak Sumardji juga, hal-hal seperti ini sudah harus kita antisipasi."
"Takutnya ini kan kita tidak tahu endemis pergerakan virus kita nggak ngerti," tambahnya.