Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tiga pemain timnas Indonesia mendapatkan kartu merah di level internasional, VAR membuat aksi brutal tak bisa lolos dari wasit.
Satu pelanggaran berbuah kartu merah bisa dilabeli negatif, apa jadinya jika ada tiga pelanggaran sekaligus?
Sepak bola Indonesia harus bertanya pada diri sendiri setelah satu pemainnya diusir wasit akibat pelanggaran yang familiar.
Disebut familiar karena sebelumnya sudah ada dua pemain lain yang dihukum kartu merah langsung atas pelanggaran identik.
Nama teranyar tersebut adalah Pratama Arhan, bek kiri timnas Indonesia yang sedang merumput di Suwon FC.
Pada Minggu (25/5/2024), Arhan mencicipi debut K-League 1 saat Suwon FC bertamu ke Jeju United.
Debut Arhan pada menit ke-73 ternyata hanya berlangsung tiga menit, karena ia melakukan pelanggaran serius.
Sebuah perebutan bola di tepi kotak penalti lawan membuat dirinya memasang sepatunya ke kaki pemain lawan.
Wasit pada mulanya tak menganggap itu serius, tetapi berubah pikiran sesudah mengecek VAR.
Baca Juga: Pelanggaran Identik Ramadhan Sananta dan Pratama Arhan, Ada Apa Pemain Indonesia dengan VAR?
Arhan diputuskan melakukan pelanggaran berbahaya dan dihukum kartu merah langsung.
Satu tahun silam, pelanggaran yang sama dilakukan seniornya di K-League 2, Asnawi Mangkualam.
Jika Arhan melakukan tindak kartu merah itu pada laga debut, Asnawi melakukannya pada pertandingan kedua bersama Jeonnam Dragons.
Bek kanan timnas Indonesia itu berebut bola dengan pemain lawan, lalu memasang sepatunya di kaki lawan.
Wasit juga memerlukan VAR untuk memastikan itu tindakan berbahaya, lalu mengeluarkan kartu merah langsung.
Dua musim beruntun Indonesia mengirim pemain yang melakukan pelanggaran serius ke Liga Korea Selatan.
Di antara dua momen itu, terdapat Ramadhan Sananta yang melakukan pelanggaran identik, kali ini di Piala Asia U-23 2024.
Pada laga pembuka melawan Qatar, ia diusir wasit pada menit ke-96 setelah wasit meninjau VAR.
Kesamaan dari tiga pelanggaran di atas adalah, ketiga pemain mengarahkan pul sepatu (telapak kaki) ke tulang pemain lawan.
Baca Juga: Masa Depan Cerah Rival Timnas Indonesia, Bomber Lokal Jadi Top Scorer Liga Thailand
Dalam dunia sebelum VAR, pelanggaran semacam itu akan dengan mudah dilewatkan mata fana wasit.
Namun sejak ada VAR, pelanggaran tersebut dengan mudah dideteksi dan akan otomatis berbuah kartu merah langsung.
(Ivar Jenner juga mendapatkan kartu kuning kedua untuk pelanggaran yang sama saat melawan Qatar, sementara kartu merah Justin Hubner di Cerezo Osaka karena pelanggaran jenis lain).
Beruntunglah Liga 1 mulai menerapkan VAR, sehingga standar perwasitan dapat meningkat dan menghukum pelanggaran semacam itu sejak ranah lokal.