Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Soal Apriyani Rahayu Hampir Tonjok Siti Fadia, Greysia Polii Nilai Itu Hal Wajar, Kenapa?

By Delia Mustikasari - Kamis, 30 Mei 2024 | 00:05 WIB
Atlet Ganda Putri Bulu Tangkis Indonesia, Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti, saat ditemui usai latihan di Pelatnas PBSI, Cipayung, kawasan Jakarta Timur, Kamis (16/5/2024). (PUTRI ANNISA/BOLASPORTCOM)

BOLASPORT.COM - Mantan pebulu tangkis ganda putri Indonesia, Greysia Polii, buka suara soal perkembangan sektornya setelah dia resmi pensiun pada Juni 2022.

Belum lama ini, Apriyani Rahayu membuat pengakuan bahwa dia bertengkar dengan tandemnya, Siti Fadia Silva Ramadhanti saat sesi latihan di pelatnas Cipayung, Jakarta menjelang persiapan Singapore Open 2024.

Pertengkaran itu cukup ramai hingga Apriyani hampir menonjok Fadia dan Fadia membanting raket hingga sempat dilerai pemain ganda putra, termasuk Fajar Alfian dan kawan-kawan.

"Soal Apri/Fadia kalau dalam sebuah keluarga bukan ketidakcocokan, tetapi berbeda pendapat," kata Greysia kepada media, termasuk BolaSport.com di sela-sela pre-launching buku biografi, Greysia menembus batas di Gedung KOI, Senayan, Jakarta, Rabu (29/5/2024)

"Setelah saya ikut berlatih sebagai mentor, hal ini masih lingkup wajar sebagai partner. Tidak ada indikasi yang merah, tetapi masih lampu kuning sebelum menjadi hijau."

"Apri dan Fadia harus berkomunikasi lebih baik lagi karena sama-sama ingin juara."

"Ketika saya tahu kejadiannya, kebetulan saya tidak ada di sana (Cipayung), kemarinnya saya ada di sana. Ketika saya tahu dan coba tanya, pada pelatih, dan anak-anak, oh ternyata ini masih dalam lingkup wajar sebagai partner, tim ganda putri."

"Mana hal yang harus dibicarakan secara internal dan eksternal. Kondisi ini malah "membuat mereka menjadi lebih kuat. "

Baca Juga: Rekap Hasil Singapore Open 2024 - Pedihnya Kekalahan Jonatan Terobati Kebangkitan Chico, Indonesia Tambah 6 Peluru ke 16 Besar

"Yang bisa saya lihat  ini adalah situasi ketika seseorang sudah mencapai puncak tertinggi dan mulai dari bawah lagi. Saya pesan agar Apri tetap dalam kontrol. Namanya juga hidup sudah mencapai dan mempertahankan (medali Olimpiade)."