Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Rekan Shin Tae-yong Coret Pemain Akademi Atletico Madrid di Timnas U-16 Indonesia, Langsung Fokus ke Eropa

By Mochamad Hary Prasetya - Kamis, 30 Mei 2024 | 15:00 WIB
Miroslav Fernando Momor (dokumen pribadi)

BOLASPORT.COM - Pelatih timnas U-16 Indonesia, Nova Arianto, memulangkan salah satu pemain abroad yakni Miroslav Fernando Momor dalam seleksi untuk ASEAN Cup U-16 2024.

Sang pemain terlempar dari seleksi bukan karena faktor teknik, melainkan yang bersangkutan menderita sakit demam berdarah saat menjalani pemusatan latihan di Yogyakarta.

Miroslav Fernando merupakan salah satu pemain diaspora yang sangat bertalenta.

Bersama dengan lima pemain lainnya, Ocean Erwin Lim (Bek sayap, Cardedeu FC), Diego Sinathrya (Bek tengah/gelandang, PSG International), Eizar Tanjung (Bek sayap, Sydney FC II), Lucas Raphael Lee (Gelandang, De Anza Force), Matthew Sitorus Baker (Belakang/gelandang, Melbourne City U-16), ia dicobai kemampuannya oleh tim pelatih Timnas U-16 Indonesia.

Saat ini Fernando mengenyam pendidikan sepak bola di Akademi Atletico Madrid.

Pria kelahiran 8 Agustus 2008 itu tidak hanya bermain sepak bola tetapi juga mengambil pendidikan formal di Negeri Matador.

Sayangnya karena sedang sakit, Miro sapaan akrabnya bahkan tak sempat mengikuti uji coba melawan Diklat Magelang, Cilo Sportivo, pada Sabtu (18/5/2024).

Baca Juga: Hasil Drawing ASEAN Cup U-16 2024 - Timnas U-16 Indonesia Terhindar dari Lawan Kuat

Melihat kondisinya, tim pelatih timnas U-16 Indonesia memilih menepikannya.

Adapun ASEAN Cup U-16 2024 diselenggarakan pada 21 Juni-4 Juli 2024 di Solo, Jawa Tengah.

Jika memang kondisi kebugaran Miro membaik ia bisa dipanggil lagi mengingat kebutuhan pemain di sektor lini depan amat tinggi.

Pada dua pekan lalu, Miro baru dua hari mengikuti latihan (pagi dan sore).

Selanjutnya libur dua hari pada akhir pekan Sabtu dan Minggu.

Apesnya, keesokan hari dia drop dan saat diperiksa ternyata terserang demam berdarah.

“Sayang, Coach Nova belum sempat melihat langsung aksinya, Miro salah satu pemain yang menjanjikan dari sisi skill."

Baca Juga: Jawaban Kylian Mbappe saat Ditanya Dukung Real Madrid atau Dortmund di Final Liga Champions

"Nalurinya mencetak gol sangat tinggi."

"Sebagai gelandang serang, dia juga kerap mencetak gol."

"Asisten pelatih Timnas U-16 Indonesia Tommy Haryanto juga menyebut dia memiliki visi yang bagus," ucap Nur’alim, legenda Timnas Indonesia yang datang secara khusus ke Yogyakarta buat memantau perkembangan seleksi Timnas U-16 Indonesia.

"Bermain di Eropa, meski masih usia junior, pemain sudah dituntut untuk bisa bermain lebih dari satu posisi."

"Minimal pemain bisa bermain di dua posisi."

"Sementara, Miro malah bermain di empat posisi dengan sangat baiknya."

"Jika terus diasah dengan baik, ia akan jadi talenta yang amat bermanfaat buat Timnas Indonesia, mengingat amat jarang ada pemain kita yang bisa menjalani multifungsi."

Baca Juga: Satu Bek Ipswich Town Masuk Skuad Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Bukan Elkan Baggott

"Miro aset berharga Indonesia di masa depan,” timpalnya lagi.

Sejatinya, pemain didikan FU15 FA Bina Sentra (milik Firman Utina) yang punya kemampuan serbabisa di sektor depan itu jadi opsi yang menjanjikan buat Tim Garuda Muda.

Dia tidak hanya bisa bermain sebagai centre forward tetapi juga sebagai sayap kiri dan kanan.

Sebab kaki kirinya juga sangat hidup serta sebagai gelandang serang atau attacking midfielder.

Nur’alim yang mengikuti perkembangan sang pemain sejak usia dini di FU15 FA Bina Sentra memberi dukungan moral.

“Tercoret dari tim pasti mengecewakan, akan tetapi ini bagian proses yang harus Miro jalani."

"Kita berharap bakat Miro bisa bertumbuh di Spanyol sehingga ketika kembali dapat kesempatan seleksi timnas ia bisa menunjukkan kemampuan terbaiknya,” tutur mantan bek yang akrab disapa Jabrik tersebut.

Baca Juga: Rival Bebuyutan Timnas Indonesia Bakal Diperkuat Striker Tottenham Hotspur

Selanjutnya Miro akan fokus penyembuhan untuk mengembalikan kondisi fisiknya.

Sepulang dari Yogyakarta, dia segera kembali ke Spanyol.

Dia harus kembali bersekolah dan mengasah talenta di akademi sepak bola Atletico Madrid.

Semoga pemain-pemain usia muda yang memang memiliki bakat bisa terus terpantau untuk dibentuk sampai ke jenjang senior dengan pengembangan program yang lebih baik & kompetitif.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P