Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Agak ragu-ragu pukulannya di gim kedua karena angin berhembus cukup kencang."
"Tadi pun saya merasa tidak menggunakan power tapi beberapa pengembaliannya keluar," ungkap tunggal putri nomor satu Indonesia itu.
Lolos ke perempat final membuat pemain peringkat sembilan dunia tersebut dapat menjaga tren hasil tetap stabil.
Dalam delapan turnamen individu yang sudah dijalaninya pada tahun ini, Gregoria hanya dua kali gagal lolos ke babak 8 besar.
Kesuksesan mencapai fase yang dikhususkan bagi para favorit juara ini memang penting agar Gregoria lebih diuntungkan dengan hasil undian di Olimpiade Paris 2024.
Di perempat final, Gregoria akan menghadapi pemenang laga antara Wang Zhi Yi (China) dan Pornpicha Choeikeewong (Thailand).
Wang Zhi Yi lebih dijagokan untuk menang. Dengan Juara Asia dua kali ini Jorji punya rekor seimbang dengan 2 kemenangan dan 2 kekalahan.
Gregoria berharap bisa melangkah lebih jauh.
Walau secara hasil tren Gregoria stabil, tidak demikian halnya saat dengan performa fluktuatif di lapangan.
Kekurangan ini menyebabkan sejumlah kegagalan Gregoria yang disebabkan kekalahan tipis di ajang-ajang sebelumnya.
"Di beberapa turnamen belakangan, naik turunnya sangat terasa. Sekarang saya di setiap turnamen ingin melakukan yang lebih."
"Setiap pertandingan baik menang maupun kalah, saya ingin belajar terus sampai ke Olimpiade nanti," pungkas Gregoria.
Baca Juga: Singapore Open 2024 - Diganjar Skor Satu Digit, Dejan/Gloria Akui Panik dan Tertekan