Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, ingin terus berproses setelah meraih kemenangan meyakinkan di babak kedua Singapore Open 2024.
Gregoria Mariska Tunjung berhasil mengalahkan wakil Taiwan, Pai Yu Po, pada babak 16 besar Singapore Open 2024.
Skor cukup telak 21-10, 21-16 untuk kemenangan Gregoria mengakhiri pertandingan yang hanya dihelat selama 30 menit di Singapore Indoor Stadium, Kallang, Singapura.
Keunggulan dalam mengatasi kondisi lapangan yang berangin disebut Gregoria sebagai kunci dari kemenangannya hari ini.
"Hari ini saya cukup percaya diri dengan apa yang saya coba tampilkan di lapangan," ucap Gregoria dalam keterangan resmi melalui PBSI.
"Lawan juga terlihat sekali tidak nyaman dengan kondisi angin di lapangan tiga, itu membuat saya nyaman untuk memainkan game plan saya."
Gregoria sebelumnya tampil di lapangan 2 sedangkan Pai Yu Po bertanding di lapangan 1 pada babak pertama.
Penampilan Gregoria bukannya tanpa cela. Ada sejumlah kesalahan sendiri yang dilakukannya. Untungnya, dia dapat mengatasinya.
"Di gim kedua walaupun banyak melakukan kesalahan sendiri tapi saya bisa mengontrol permainan secara keseluruhan dengan baik."
"Agak ragu-ragu pukulannya di gim kedua karena angin berhembus cukup kencang."
"Tadi pun saya merasa tidak menggunakan power tapi beberapa pengembaliannya keluar," ungkap tunggal putri nomor satu Indonesia itu.
Lolos ke perempat final membuat pemain peringkat sembilan dunia tersebut dapat menjaga tren hasil tetap stabil.
Dalam delapan turnamen individu yang sudah dijalaninya pada tahun ini, Gregoria hanya dua kali gagal lolos ke babak 8 besar.
Kesuksesan mencapai fase yang dikhususkan bagi para favorit juara ini memang penting agar Gregoria lebih diuntungkan dengan hasil undian di Olimpiade Paris 2024.
Di perempat final, Gregoria akan menghadapi pemenang laga antara Wang Zhi Yi (China) dan Pornpicha Choeikeewong (Thailand).
Wang Zhi Yi lebih dijagokan untuk menang. Dengan Juara Asia dua kali ini Jorji punya rekor seimbang dengan 2 kemenangan dan 2 kekalahan.
Gregoria berharap bisa melangkah lebih jauh.
Walau secara hasil tren Gregoria stabil, tidak demikian halnya saat dengan performa fluktuatif di lapangan.
Kekurangan ini menyebabkan sejumlah kegagalan Gregoria yang disebabkan kekalahan tipis di ajang-ajang sebelumnya.
"Di beberapa turnamen belakangan, naik turunnya sangat terasa. Sekarang saya di setiap turnamen ingin melakukan yang lebih."
"Setiap pertandingan baik menang maupun kalah, saya ingin belajar terus sampai ke Olimpiade nanti," pungkas Gregoria.
Baca Juga: Singapore Open 2024 - Diganjar Skor Satu Digit, Dejan/Gloria Akui Panik dan Tertekan