Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pemain Liga 1 dan Timnas Indonesia Main Tarkam, Laga Berakhir Rusuh dan Wasit Kena Pukul

By Arif Setiawan - Senin, 3 Juni 2024 | 11:25 WIB
(Dari kiri ke kanan) Ernando Ari Sutaryadi, Alfeandra Dewangga, Bagas Kaffa, dan sejumlah pemain sedang menjalani sesi latihan timnas U-22 Indonesia di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Jumat (21/4/2023) sore. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Beberapa pemain Liga 1 terlihat mengikuti tarkam yang berujung rusuh.

Pemain yang dimaksud yakni Bayu Pradana, Bagus Kahfi dan Bagas Kaffa.

Ketiganya merupakan pemain Barito Putera.

Bagus dan Bagas juga tercatat pernah beberapa kali mendapatkan panggilan timnas Indonesia.

Tiga pemain di atas dikabarkan turut tampil dalam turnamen Sepak Bola Piala Bupati Kab. Semarang yang mempertemukan PS Putra Bati Ds Patemon vs PS Ar Rafi Ampil Kab Boyolali.

Laga tersebut terlaksana di lapangan Pule, kecamatan Tengaran pada Minggu (2/6/2024) sore.

Dilansir dari akun instagram @forumwasitindonesia, kerusuhan terjadi pada laga ini.

Semua bermula ketika Bayu Pradana memperoleh kartu merah.

Sang pemain disebut tak terima dan melakukan protes hingga pemukulan kepada wasit.

Baca Juga: Shin Tae-yong Tak Takut Pemain Indonesia Gagal Bersaing Saat Liga 1 Pakai 8 Pemain Asing: Yang Terpenting itu Pembinaan Usia Dini

"Awal mula kejadian, Bayu Pradana mendapatkan kartu merah dan tidak terima protes terhadap wasit hingga memukul dan menendang wasit dan memprovokasi pemain lainnya," tulis @forumwasitindonesia.

Sementara itu, Bagus Kahfi mengaku tak ikut memukul wasit.

Bagus menjelaskan bahwa saudaranya yakni Bagas juga tak melakukan hal tersebut.

"Mas mohom maaf coba di simak lagi videonya."

"Saya sama bagas apa ada mukul wasit? saya berani apapun kalo saya sampai ada mukuk atau nyentuh wasitnya."

"Apakah disemua video itu saya sama bagas ada terlibat mukul wasit atau orang siapapun ya?."

"Saya malah berusaha misahin," kata Bagus.

Lebih lanjut, laga ini berakhir dengan juara bersama.

Baca Juga: Erick Thohir Beberkan Bukti Keseriusan Irak Lawan Timnas Indonesia, Alarm untuk Shin Tae-yong

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh forumwasitindonesia (@forumwasitindonesia)

Namun, panitia memutuskan untuk tak memberikan piala kepada dua tim yang terlibat.

'Langkah-langkah yang diambil oleh panitia setelah kejadian tersebut:

Akan mengundang kedua tim untuk dilakukan musyawarah yang intinya tidak ada juara.

Namun adanya juara bersama yang bermain pada saat final tersebut.

Hadiah uang pembinaan akan dibagi 2 yaitu 10 juta pondok arrafi dan 10 juta untuk PS putra bakti.

Namun untuk piala bergilir tidak akan diberikan oleh kedua tim yang melakukan final pada saat pertandingan tersebut,' tulis @forumwasitindonesia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P