Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Profesor Malaysia: Kim Pan-gon Jangan Mimpi Bisa Bawa Harimau Malaya ke Piala Dunia 2026

By Ragil Darmawan - Rabu, 5 Juni 2024 | 12:07 WIB
Kim Pan-gon memimpin sesi latihan Timnas Malaysia jelang pertandingan melawan tuan rumah Kirgistan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. (FAM.ORG.MY)

BOLASPORT.COM - Timnas Malaysia diremehkan oleh akademisi negerinya sendiri untuk bisa melaju ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Profesor Zulakbal Abdul Karim, yang sering mengkritisi persepakbolaan Malaysia, sama sekali tak terkejut melihat harapan Timnas Malaysia yang berada di ujung tanduk.

Dalam kondisi itu, tim besutan Kim Pan-gon tersebut hanya menyisakan dua laga kualifikasi kontra Kirgistan dan Taiwan.

Tetangga serumpun Timnas Indonesia itu baru mengoleksi 6 poin dari empat pertandingan di Grup D.

Safawi Rasid dkk berada di urutan ketiga klasemen grup di bawah Kirgistan dan Oman, yang masing-masing mengantongi 9 poin.

Taiwan menjadi juru kunci klasemen dengan 0 poin.

Dua tim teratas grup berhak lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Juga: AFF Bikin Perubahan di ASEAN Cup 2024, Berkaitan dengan Calon Lawan Malaysia dan Thailand

Dari 36 tim yang bertarung di putaran ketiga saat ini, baru tujuh yang telah lolos ke putaran ketiga, yakni Australia, Iran, Irak, Jepang, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Uzbekistan.

Masih ada 11 tiket lagi yang diperebutkan, termasuk oleh Timnas Indonesia yang menjadi salah satu favorit.

Putaran ketiga menjadi impian setiap tim karena menyediakan enam tiket lolos ke Piala Dunia 2026.

Juara dan runner-up tiga grup putaran ketiga itu langsung melenggang ke Piala Dunia yang akan digelar di tiga negara, Kanada, Meksiko, Amerika Serikat.

Pelatih Timnas Malaysia Kim Pan-gon mengakui bahwa pasukannya membutuhkan keajaiban untuk bisa lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Sejumlah pengamat dan pakar sepak bola di Malaysia juga mengakui bahwa Timnas Malaysia kemungkinan besar gagal.

Guru besar Fakultas Ilmu Olahraga dan Kepelatihan Universitas Pendidikan Sultan Idris, Malaysia, Zulakbal Abdul Karim mengatakan, "Kecil kemungkinannya kami lolos karena krisis cedera yang kami hadapi. Kami juga harus menghadapi tim kuat (Kirgistan) di kandang mereka."

Kondisi skuad Timnas Malaysia kali ini memang cukup memprihatinkan.

Sejumlah bintangnya tak bisa tampil karena cedera, mulai dari Darren Lok, Arif Aiman, Romel Morales, Syafiq Ahmad, Akhyar Rashid, hingga Faisal Halim.

Kiper nomor 1 Syihan Hazmi Mohamed dan bek kanan Azam Azmi Murad juga ikut absen akibat cedera.

Menurut Zulakbal, sebagaimana dikutip dari New Straits Times, kans yang sangat kecil itu sangat wajar diterima timnasnya.

"Ini bukan masalah besar karena kami belum pernah lolos ke Piala Dunia sebelumnya," tandasnya.

Dia melanjutkan, yang menjadi pertanyaan besar adalah apa yang akan dilakukan otoritas sepak bola Malaysia setelah kualifikasi ini berakhir.

Zulakbal kemudian mengungkaplan fakta dalam pengelolaan sepak bola di negerinya, "Kami telah menghadapi masalah yang sama selama bertahun-tahun dan tidak ada yang berubah."

Menurutnya, manajemen sepak bola Malaysia seharusnya fokus untuk menghasilkan talenta-talenta bagus dari level pemain muda dan mengembangkan mereka ke tim senior.

Kompetisi sepak bola Malaysia, M-League, juga harus menjadi platform bagi para pemain untuk mengasah keterampilan dan meningkatkan performa mereka.

Pembangunan pemain muda, imbuhnya, harus lebih ditekankan dan wajib menciptakan sosok-sosok yang bisa masuk ke tim senior dengan lancar.

Dia meminta Kementerian Pendidikan, Akademi Mokhtar Dahari, dan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) yang terlibat dalam pengembangan generasi muda untuk memiliki pemikiran dan filosofi yang sama.

Zulakbal menegaskan, krisis cedera pemain di Timnas Malaysia saat ini membuktikan pentingnya memiliki liga domestik yang berkualitas untuk memasok talenta.

"Cedera adalah bagian tak terpisahkan dari permainan. Seharusnya pelatih sudah merencanakannya jauh-jauh hari. Talent pool-nya ada, tapi pertanyaannya apakah mereka memenuhi standar," ucap Zulakbal.

Jadi, simpulnya, pengembangan sepak bola Malaysia membutuhkan M-League yang berstandar tinggi, sehingga memiliki pemain berkualitas untuk memperluas pilihan pelatih tim nasional.

"Kami selama ini mengandalkan wajah-wajah biasa, dan itu bukan pertanda baik," kritik Zulakbal.

Harimau Malaya menghadapi Kirgistan di Stadion Dolen Omurzakov, Bishkek, Kamis (6/6/2024) pukul 22.00 WIB.

Pada pertemuan pertama di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, 16 November 2023, Malaysia menang 4-3 setelah sempat tertinggal 1-3.

Kemenangan itu cukup dramatis karena terjadi bunuh diri pemain Kirgistan dan gol injury time Faisal Halim menit ke-90+3.

Setelah tampil di Bishkek, pasukan Kim Pan-gon kembali ke negerinya untuk menjamu Taiwan, Selasa (11/6/2024) pukul 20.00 WIB.

Seperti halnya terhadap Kirgistan, Harimau Malaya juga menang dalam pertemuan pertama dengan Taiwan dengan skor 1-0 lewat gol Darren Lok.

Sayangnya, penentu kemenangan Malaysia pada pertemuan pertama dengan Kirgistan dan Taiwan itu, Faisal Halim dan Darren Lok, absen dalam dua laga terakhirnya ini.

Bagaimana hasil perjuangan kompatriot Shin Tae-yong ini bersama pasukan terbatasnya, kita tunggu bersama.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P