Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kekalahan Jonatan Christie pada babak pertama Indonesia Open 2024 menyisakan pilu karena ini adalah early exit kedua secara beruntun yang dialami.
Petualangan tunggal putra andalan Indonesia di kancah turnamen BWF World Tour Super 1000 harus tamat lebih cepat setelah dia tersingkir pada babak 32 besar.
Bermain dengan dukungan penuh publik Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/6/2024), Jojo tidak bisa menyelamatkan laju permainannya yang ambyar sejak awal.
Ditantang pemain underdog dari Malaysia yaitu Leong Jun Hao, Jonatan justru mengalami kesulitan.
Baru pertama kali bertemu tunggal putra didikan Hendrawan itu, Jonatan sempat masih meraba-raba pola permainan.
Apes, justru kesalahan sendiri justru banyak dia lakukan.
Ketika berhasil comeback dan memaksakan rubber game, Juara All England Open 2024 itu kembali dalam mode bertahan dan panen eror di gim penentuan.
Kekalahan itu tentu tidak disangka, apalagi Leong yang berperingkat 32 dunia sejatinya merupakan pemain dari daftar tunggu atau pengganti (reserved list).
Baca Juga: Hasil Indonesia Open 2024 - Leo/Daniel Lagi-lagi Buktikan Diri Jadi Pawang Fajar/Rian
"Beberapa kali saya tidak bisa mengontrol dan kurang tenang untuk melakukan strategi permainan saya sendiri," ungkap Jonatan kepada awak media, termasuk BolaSport.com.
Padahal, target utama Jonatan dalam menyongsong turnamen di Tanah Air ini adalah untuk menjadi juara.
Selain itu Jonatan perlu mengumpulkan poin sebanyak mungkin demi menjaga asa untuk menjadi unggulan atas pada Olimpiade Paris 2024 nanti.
Jika mampu menjadi juara Indonesia Open 2024, Jonatan sebenarnya berpeluang untuk merangsek ke peringkat dua dunia.
Sayangnya, antara harapan dan realitas di lapangan meleset dari strategi yang sudah dirancang sang Juara Asia.
"Ekspektasi dan ketenangan pikirannya sangat berbeda sekali," ujar Jonatan saat membandingkan ketika tampil di All England Open, Maret lalu.
Di All England Jonatan mampu menjadi juara justru ketika datang sebagai underdog.
"Dua kompetisi itu sangat berbeda sekali dari ekspektasi saya pribadi, dan juga cara berpikir, bermain dan fokus di strateginya itu sangat berbanding terbalik," ucapnya.
Tersingkirnya Jonatan membuat wakil tunggal putra Indonesia habis tak tersisa.
Anthony Sinisuka Ginting dan Chico Aura Dwi Wardoyo sudah tumbang pada hari pertama turnamen, Selasa (4/6/2024).
Tak cuma itu, ada kesamaan nasib antara Jonatan dan Ginting yang bukan perihal soal tersisih secara prematur.
Namun, Ginting juga baru saja menelan kekalahan dari Leong, tepatnya pekan lalu di babak 16 besar Singapore Open 2024.
Dengan kata lain, Leong sudah mengalahkan dua tunggal putra terbaik Tanah Air dalam dua minggu beruntun.
Leong merupakan tunggal putra ketiga Malaysia saat ini. Dia berada di bawah Lee Zii Jia dan Ng Tze Yong.
Selain karena tidak fokus, Jonatan bertekuk lutut di hadapan Leong karena kurang tenang. Jonatan mengakui kurang sabar saat meladeni reli dngannya.
"Saya terlalu terburu-buru, terlalu kurang tenang untuk menerapkan strategi saya sendiri," kata pemain jebolan PB Tangkas itu.
"Namun kadang juga bukan saja dari faktor diri saya, tapi faktor luar juga ada, seperti kondisi angin di lapangan dan lain-lain. Jadi saya rasa itu menjadi pembelajaran."
Saat ditanya apakah sempat berdiskusi dengan Ginting sebelum berlaga, Jonatan mengaku tidak melakukannya karena dia belum ketemu kompatriotnya itu.
"Sebelumnya tidak ada, setelah kemarin dia kalah, belum ketemu. Tapi saya sudah diskusi dengan pelatih juga mau bagaimana mainnya," ucap Jonatan.
"Karena kurang tenang untuk mendapatkan strategi permainan saya sendiri, jadi banyak pukulan yang keluar."
"Saya kurang sabar, jadi ya mungkin dari itu, ketenangan dan menerapkan strategi (harus diperbaiki)," ucap peraih emas Asian Games 2018.