Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sampai Tak Bisa Tidur, Manajer Yakinkan Duet Marc Marquez dan Francesco Bagnaia Jadi Tim terbaik dalam Sejarah Ducati

By Delia Mustikasari - Jumat, 7 Juni 2024 | 13:25 WIB
Duel sengit antara pembalap Ducati, Francesco Bagnaia, dan Marc Marquez dari tim Gresini pada balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Jerez, Spanyol, Minggu (28/4/2024). (JORGE GUERRERO/AFP)

BOLASPORT.COM - General manager Ducati Corse, Gigi Dall'Igna (Luigi Dall'Igna) mengaku mengalami beberapa malam tanpa tidur dan berubah pikiran beberapa kali saat mempertimbangkan apakah akan memberikan kursi pabrikan 2025 yang didambakan kepada pemimpin klasemen MotoGP, Jorge Martin atau Marc Marquez.

Pada akhirnya, Dall’Igna yakin bahwa Marquez adalah pilihan yang tepat.

Dengan gabungan delapan gelar juara dunia MotoGP untuk pembalap Spanyol (6) dan calon rekan setimnya Francesco Bagnaia (2) Ducati yakin telah mengamankan line-up terbaiknya.

"Saya harap malam ini adalah hari pertama saya benar-benar beristirahat,” kata Dall’Igna kepada SkySport.it dilansir dari Crash.

"Itu adalah keputusan yang rumit, baik dari sudut pandang olahraga maupun dari sudut pandang kemanusiaan karena tidak ada pembalap yang keluar jalur. Tidak pernah ada kejanggalan."

"Saya telah berganti ide beberapa kali akhir-akhir ini, namun pada akhirnya, saya yakin bahwa Marquez adalah pilihan yang tepat. Kami memiliki tim terbaik dalam sejarah Ducati. Saya sangat senang."

"Keputusan dibuat pada Minggu di Mugello," aku Dall’Igna.

"Kami hanya punya sedikit waktu untuk memilah rincian kontrak."

Dall’Igna mengakui bahwa Ducati berharap bisa mempertahankan Martin dan Marquez.

Namun, karena juara dunia delapan kali itu mengesampingkan peralihan ke Pramac dan motor pabrikan di Gresini tampaknya tidak memungkinkan, mereka menggunakan motor #93 secara keseluruhan.

Baca Juga: Dovizioso Sanjung Tinggi Marquez, Sang Profesor Bilang Jangan Kecilkan 'Skill' Si Alien karena Ducati Motor Terbaik

"Tujuan kami adalah mempertahankan Martin dan Marquez dan kami tahu sejak awal bahwa ini akan sangat rumit," ujar pria 57 tahun itu.

"Kami mencoba hingga akhir hingga kami menyadari bahwa hal itu tidak mungkin lagi."

"Solusinya adalah bertaruh pada Martin atau bertaruh pada Marquez. Ini juga merupakan keputusan yang rumit, namun pada akhirnya kami memilih Marc."

Kemampuan Marquez untuk menonjol di antara delapan pembalap Ducati dengan Desmosedici lama keluaran tahun kemarin memberi keseimbangan yang menguntungkannya.

"Kesadaran yang dicapai dalam beberapa bulan terakhir, bahwa dia bisa membuat perbedaan dengan motor kami," kata Dall’Igna.

"Motor kami telah mencapai level yang luar biasa. Jadi, fakta memiliki dua pembalap seperti Marquez dan Bagnaia meningkatkan peluang memenangkan Kejuaraan Dunia yang merupakan tujuan kami."

Dall’Igna merasa tidak banyak pilihan antara rekan setimnya di masa depan, Bagnaia dan Marquez yang merupakan satu-satunya juara kelas premier di grid.

"Mereka adalah dua juara. Mereka bertekad. Mereka berdua menderita dan tahu bagaimana menderita," ucap Dall'Igna.

"Pada momen itulah Anda melihat semangat sang juara. Menurut pendapat saya, mereka akan bersaing secara setara."

Sementara itu, Martin menandatangani kontrak dengan Aprilia pada Senin (3/6/2024) malan rekan setim Bagnaia saat ini Enea Bastianini diperkirakan akan bergabung dengan KTM melalui tempat di Tech3.

Baca Juga: Tak Ada Rusuh-Rusuh Marquez-Bagnaia, Bos Ducati Bantah Curangi Jorge Martin

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P