Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menpora RI Dito Ariotedjo buka suara setelah kondisi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dikritik oleh kapten timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam.
Menpora RI Dito Ariotedjo berdalih SUGBK sedang mencari pola perawatan paling ideal setelah kondisi rumput dikritik Asnawi Mangkualam.
Sebelumnya, Asnawi mengkritik rumput SUGBK yang tak rata turut mempengaruhi performa timnas Indonesia sehingga kalah 0-2 dari Irak.
“Kondisi lapangan hari ini memang kurang baik, dan memang sudah diperingatkan beberapa minggu sebelumnya,” ujar Asnawi Mangkualam kepada awak media termasuk BolaSport.com di SUGBK, Senayan, Jakarta, Kamis (6/6/2024).
“Kalau stadion GBK kita berharap jauh lebih baik dibanding pertandingan sebelumnya lawan Vietnam."
Baca Juga: Adhyaksa Farmel FC Juara Liga 3 Nasional 2023/2024 Usai Menang Dramatis Lawan Persibo Bojonegoro
“Memang ada perubahan dari saat lawan Vietnam, tetapi tidak jauh berbeda."
“Beberapa struktur lapangan yang tidak rata cukup berpengaruh juga buat para pemain,” tambahnya.
Komplain juga datang dari pemain Irak, Aymen Hussein yang mengatakan lapangan SUGBK kurang bagus meski dirinya terpukau dengan atmosfer suporter.
"Atmosfernya sangat bagus. Stadionnya bagus," kata Aymen Hussein.
"Tetapi saya tidak bisa bilang sangat bagus."
"Karena mereka (Indonesia) masih harus memperbaiki beberapa aspek," tambahnya.
Menpora RI, Dito Ariotedjo coba merespons kritikan kepada rumput SUGBK ini.
Ia mengakui bila kondisi rumput memang belum 100 persen.
“Ya, saya harus akui mungkin kalai dari GBK ini jauh lebih baik dari sebelumnya,” ujar Dito Ariotedjo kepada awak media termasuk BolaSport.com saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (7/6/2024).
“Namun, belum 100 persen sempurna,” tambahnya.
Dito menjelaskan bila memang Pengelola SUGBK sedang mencari treatment yang tepat agar rumput bisa disiapkan dalam waktu singkat.
"Dan ini memang Dirut GBK sudah bilang, pola treatment-nya sudah berubah dan improvement-nya baik,” kata Dito.
“Ke depan GBK juga fokus bagaimana mencari pola treatment rumput agar baik.”
“Seperti Singapura, itu juga seperti kita (stadionnya dipakai untuk kegiatan lain), tetapi setelah tujuh tahun, sudah menemukan polanya."
Baca Juga: Bek Ipswich Town Memulai Hidup Baru di Ajang Internasional, Elkan Baggott Justru Tenggelam
"Kita dorong, kita pastikan, dan kita pantau dengan GBK, ini hampir tiap minggu kita koordinasi dan pantau, treatment dan solusi-solusinya," tambahnya.