Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menjelang pembukaan EURO 2024 , Inggris dilanda demam jersey KW sehingga menyebabkan kerugian bagi produsen pakaian besar.
Suporter timnas Inggris sedang dilanda demam sepak bola menjelang Piala Eropa edisi ke-17.
Sebagai sponsor seragam The Three Lions, Nike telah merilis baju tempur yang bakal digunakan Harry Kane dkk di Jerman.
Akan tetapi, jersey kandang dan tandang timnas Inggris berbanderol cukup mahal.
Satu buahnya berbanderol antara 20 pounds (Rp 413 ribu) sampai 85 pounds (Rp 1,7 juta).
Edisi Dri-fit menguras dompet lebih banyak yakni 125 pounds atau Rp 2,5 juta.
Imbasnya, angka penjualan jersey palsu jadi meningkat.
Laporan dari DailyStar menyebut bahwa banyak situs yang menjual kostum Inggris KW dengan harga jauh lebih terjangkau, yakni sekitar 10 pounds sampai 25 pounds.
Penyebaran seragam palsu di Inggris turut memengaruhi penjualan Nike.
Perusahaan apparel Amerika Serikat itu diperkirakan kehilangan setidaknya 6,5 juta pounds (Rp 134,5 miliar) dalam penjualan karena fan membeli kostum non-orisinil.
Pemerintah Inggris sendiri tidak memberlakukan hukuman terhadap penggunaan kaos sepak bola palsu.
Namun, di negara tuan rumah EURO 2024, ada peraturan ketat.
Analis olahraga dari Free Bets Ireland, Alex Hemming, memperingatkan tentang regulasi khusus di Jerman untuk memerangi penyebaran barang non-orisinil.
Dia memberi tahukan bahwa Negeri Panzer menerapkan peraturan anti-pemalsuan melalui undang-undang perdagangan.
Undang-undang tersebut melarang distribusi, penjualan, dan kepemilikan barang bermerek palsu.
Hukuman bagi pembawa barang palsu bisa mencapai 4.000 pounds (Rp 82,5 juta).
Pihak berwenang Jerman melakukan pemeriksaan acak, terutama di pusat-pusat transportasi utama.
Piala Eropa dijadlkwan kick-off pada 14 Juni mendatang dan berlangsung selama satu bulan.
Sebanyak 24 tim siap saling sikut demi memperebutkan status sebagia raja Benua Biru.
Inggris, yang menyandang status tim favorit, tergabung dalam Grup C.
Mereka berada satu kotak dengan Slovenia, Denmark, dan Serbia.
Adapun sang juara bertahan, Italia, menghadapi awal berat karena menghuni Grup B bersama Spanyol dan Kroasia, tanpa mengecilkan Albania sebagai kontestan lain.
Sementara tuan rumah Jerman diprediksi tidak mengalami kesulitan saat menghadapi rival-rival Grup A seperti Skotlandia, Hungaria, serta Swiss.