Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memastikan bahwa tidak ada keputusan perihal penambahan kuota delapan pemain asing di Liga 1 2024/2025 dalam Kongres PSSI 2024 di Hotel Shangri-La, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2024).
Dalam Kongres PSSI 2024 yang digelar pukul 14.00 WIB, hanya membahas 11 agenda kepada 87 voters alias pemilik suara.
11 agenda itu pertama penyampaian laporan PSSI 2023 dan program PSSI 2024.
Kedua, penyampaian laporan keuangan PSSI 2023 dan rencana anggaran 2024.
Ketiga, laporan FIFA Forward dan Training Center di Ibu Kota Negara (IKN).
Keempat, penunjukkan statutory audit PSSI 2024-2028.
Kelima, menerima, memberhentikan, serta mengubah nama dan domisili anggota PSSI.
Baca Juga: Masih Ingat dengan Striker Timnas Filipina yang Pernah Bikin Heboh SUGBK?
Keenam, pengesahan Statuta PSSI 2024.
Ketujuh, pengesahan Kode Etik PSSI 2024.
Kedelapan, pengesahan Kode Disiplin 2024.
Kesembilan, pengesahan regulasi National Dispute Resolution Chamber (NDRC) 2024.
Ke-10, pengesahan regulasi keanggotaan 2024.
Ke-11, pengesahan regulasi pemain 2024.
Erick Thohir mengakui bahwa memang benar ada rencana penambahan kuota delapan pemain asing di Liga 1 2024/2025.
Baca Juga: Ragnar Oratmangoen Optimis Timnas Indonesia Bisa Tumbangkan Filipina
Namun, dalam Kongres PSSI 2024 tadi, belum diketuk palu.
Kata Erick Thohir, nantinya akan ada keputusan dalam beberapa waktu ke depan.
"Belum diputuskan."
"Nanti 1-2 hari ini baru ada informasi," kata Erick Thohir kepada awak media termasuk BolaSport.com.
Lebih lanjut Erick Thohir meminta kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk segera mempunyai jadwal Liga 1 selama tiga tahun ke depan.
Tujuannya, agar semua proses berjalannya Liga 1 bisa lancar tanpa hambatan.
"Yang pasti dalam pekan depan, kami menginginkan PT LIB sudah bisa mengumumkan jadwal Liga 1 selama tiga tahun ke depan."
"Jadi kami menunggu jadwal Liga 1 untuk tiga tahun ke depan sudah ada."
"Jadi nanti kami akan mengurus dari segi pihak keamanan dan kepolisian."
"Jadi biar transparan," kata Erick Thohir.