Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Presiden Liga Spanyol, Javier Tebas, mewanti-wanti Real Madrid belum tentu bisa mendominasi Eropa dengan kehadiran Kylian Mbappe. Tak ada yang menjamin Mbappe akan sukses besar bersama Los Blancos.
Pekan kemarin, Real Madrid berhasil menyegel transfer pemain idamannya, Kylian Mbappe.
Penyerang Timnas Prancis itu diboyong ke Santiago Bernabeu dengan status bebas transfer lantaran ikatan kerjanya di PSG kedaluwarsa pada musim panas ini.
Di Real Madrid, raja gol sepanjang masa PSG itu menandatangani kontrak panjang berdurasi lima tahun.
Itu artinya, Mbappe akan memperkuat Los Blancos sampai Juni 2029.
Kedatangan Mbappe jelas membuat penggemar Real Madrid begitu bahagia.
Pasalnya, dengan Mbappe, banyak yang percaya Real Madrid akan mendominasi Spanyol dan Eropa.
Namun, Javier Tebas tak sepakat dengan anggapan tersebut.
Pria berusia 61 tahun itu menegaskan bahwa sepak bola tak bisa disamakan dengan matematika.
Ia juga mengingatkan bahwa tak ada jaminan Mbappe bakal sukses besar di Real Madrid seperti Cristiano Ronaldo.
Malahan, mungkin saja penyerang berusia 25 tahun itu akan bernasib seperti Eden Hazard.
Di awal kedatangannya pada musim panas 2019, Hazard dielu-elukan penggemar Real Madrid.
Ia dianggap sebagai suksesor sempurna dari Ronaldo.
Namun, Hazard justru menjadi pesakitkan selama di Real Madrid.
Eks winger Chelsea itu acap mengalami gangguan fisik sehingga gagal bersinar di Real Madrid.
Selama empat musim berkostum El Real, Hazard cuma mencatatkan 76 penampilan di lintas kompetisi.
"Ini adalah olahraga tim," ucap Tebas seperti dikutip BolaSport.com dari Football Espana.
Baca Juga: Timnas Prancis dan Timnas Portugal Tak Masuk Hitungan, Ini 3 Jagoan Pep Guardiola di EURO 2024
"Ketika tahun-tahun terakhir Hazard atau Bale tiba, mereka berpikir mereka akan mendapatkan hasil dan itu tidak terjadi secara langsung."
"Itu juga terjadi di PSG, misalnya, dengan Neymar, Messi dan Mbappe, dan itu tidak terjadi."
"Mereka pikir Real Madrid akan menyapu bersih Liga Champions dengan Mbappe."
"Belum tentu akan seperti itu."
"Untungnya, sepak bola tidak bersifat matematis," tuturnya menambahkan.