Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Dua pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, meraih hasil kurang memuaskan pada dua turnamen Asia Tenggara, Singapore Open 2024 dan Indonesia Open 2024.
Padahal dua turnamen tersebut penting untuk penentuan posisi unggulan (seeding) untuk Olimpade Paris 2024, 26 Juli-11 Agustus mendatang.
Setelah mengantar Indonesia mencapai final Thomas Cup 2024, Jonatan terhenti pada babak pertama Singapore Open 2024 (Super 750), sementara Anthony takluk pada babak kedua.
Saat tampil di rumah sendiri pada Indonesia Open 2024, Jonatan dan Anthony langsung angkat kaki pada babak pertama.
Pelatih bulu tangkis tunggal putra Indonesia, Irwansyah, mengatakan bahwa Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting masih memiliki beban mental untuk menuju Olimpiade Paris 2024.
Menurut Irwansyah, tim kepelatihan dan pemain menyadari ada beberapa hal yang harus dievaluasi, setelah hasil buruk dalam Indonesia Open.
Salah satunya beban mental yang dialami para pemain.
"Kekalahan Indonesia Open bukan mengenai permainannya, tetapi lebih ke beban pikiran mereka," kata Irwansyah dilansir dari Antara.
"Itu yang membuat Jojo dan Ginting membebani diri sendiri," ucap pria yang akrab disapa dengan Bang Aboy itu.
"Tekanan Olimpiade sangat tinggi sehingga para pemain butuh penjernihan pikiran, agar bisa bermain tenang saat bertanding nanti."
Oleh sebab itu, Aboy telah meminta tim psikolog untuk membantu menyelesaikan beban pikiran atau mental yang ada di dalam diri pemain.
Baca Juga: Hasil Australian Open 2024 - 30 Menit, Ester Tumpas Kompatriot Tai Tzu Ying dengan Telak
Selain fokus mengurus masalah beban pikiran pemain, dia juga telah berkoordinasi dengan Tim Ad Hoc Olimpiade dan Tim Analisis Performa untuk menyiapkan program-program yang dibutuhkan untuk meningkatkan fisik dan teknik.
"Jadi dalam beberapa pekan ini akan dikuatkan otot dan fisiknya, setelah itu kami juga akan latihan teknik," ujar pria kelahiran Kota Binjai, Sumatera Utara tersebut.
Semua itu dilakukan agar pemain bisa lebih kuat dan cepat saat bertanding nanti.
Ia menambahkan, untuk kebutuhan persiapan Olimpiade, Jojo dan Sinisuka Ginting belum membutuhkan sparring partner atau rekan latihan dari negara luar, karena pemain-pemain lain yang ada di pelatnas saat ini juga sudah cukup membantu.
Dari sembilan wakil Indonesia yang akan ke Olimpiade Paris 2024, hanya Gregoria Mariska Tunjung mencapai hasil paling baik dengan mencapai perempat final Indonesia Open 2024.
"Dengan hasil atlet Indonesia tentu sangat mengecewakan. Jauh dari harapan PBSI. Pemain yang tampil pada turnamen Super 1000 adalah pemain top level," kata Ricky dalam konferensi pers yang dihadiri BolaSport.com.
"Kekecewaan luar biasa karena pencapaian terbaik pemain pelatnas adalah perempat final. Padahal, Indonesia Open untuk penentuan seeded Olimpiade Paris 2024."
"Dengan hasil ini, besok kami akan evaluasi menyeluruh terutama Indonesia Open dan hasil tur Asia. Kami sudah jadwalkan ke Australia, Jonatan dan Ginting (serta pemain yang akan ke Olimpiade), tetapi mereka tidak jadi ke Australian Open."
"Saya bertanggung jawab atas pencapaian prestasi hingga capaian tertinggi di perempat final. Secara persiapan mereka sudah tidak ada masalah, juga pembagian turnamen yang akan diikuti dan persiapan latihan."
Peraih medali emas ganda putra bersama Rexy Mainaky pada Olimpiade Atlanta 1996 itu mengatakan bahwa dia belum berkomunikasi langsung dengan atlet dan pelatih.
"Untuk risiko poin Jojo (sapaan akrab Jonatan Christie) dan Ginting ditarik dari Australia Open. Kami sudah diskusi dengan pelatih. Kami tidak mau atlet dalam kondisi yang tidak baik ke Australia Open," aku Ricky.
"Jadi, kami fokus untuk memperbaiki diri. Kami sudah menghitung. Jojo kemungkinan masih di posisi unggulan 1/4. Ginting akan terlempar dari 5/8. Ini risiko yang harus dihadapi dan sudah didiskusikan."