Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Joan Mir bicara blak-blakkan tentang Repsol Honda. Rasa frustrasi menyebabkan Juara Dunia dua kali itu memberi sindiran keras kepada timnya sendiri.
Joan Mir masih belum berhasil menemukan kembali daya saingnya sejak petaka yang disebabkan mundurnya Suzuki secara tiba-tiba dari MotoGP pada 2022.
Tahun itu, selain karena ketidakpastian situasi di Suzuki, Juara Dunia dua kali itu juga mengalami musim terburuknya di ajang grand prix karena cedera berkepanjangan.
Mir sebenarnya sudah mengunci masa depannya.
Begitu kabar rencana Suzuki untuk keluar dari MotoGP keluar, nama pembalap asal Mallorca itu segera dihubungkan dengan Repsol Honda untuk menjadi rekan setim baru Marc Marquez.
Apa yang terjadi kemudian benar seperti itu. Mir bergabung dengan tim tersukses di MotoGP. Apes, dia datang pada waktu yang salah.
Mir harus ultra sabar dalam menghadapi krisis yang dialami Honda.
Dalam debutnya bareng pabrikan asal Asaka itu, Mir sudah absen di balapan seri kedua karena cedera yang disebabkan oleh kecelakaan.
Total Mir cuma bisa finis lima kali (!) dalam 20 balapan yang diselenggarakan sepanjang musim kejuaraan sebelumnya.
Tahun ini secercah harapan hadir di hadapan Mir ketika Honda menunjukkan peningkatan dengan motor mereka yang dirombak lagi dalam tes pramusim.
Sayangnya, pabrikan lain juga meningkat sehingga situasinya sama saja.
Hingga MotoGP 2024 menyelesaikan tujuh seri balap, Mir tertahan di peringkat ke-18 di klasemen sementara dengan hasil terbaik adalah finis kesembilan dalam sprint.
Sebagai catatan, dengan berada di peringkat 18, Mir sudah menggungguli semua pembalap motor Honda lainnya dengan salah satunya bahkan tanpa poin.
Harus tiarap selama tiga musim berturut-turut membuat reputasi Mir sebagai mantan Bocah Ajaib sekaligus Juara Dunia MotoGP pada 2020 segera dilupakan.
Mir mengungkapkan bahwa latar belakang kuat yang dimilikinya tidak cukup untuk membantunya diprioritaskan dalam negosiasi dengan tim lainnya. Salah siapa? Mir menunjuk Honda.
"Satu hal yang telah saya katakan adalah, tidak ada yang meninggalkan Honda dengan cara yang lebih baik daripada ketika mereka bergabung," ucap Mir, dilansir dari Crash.net.
Kalimat Mir tidak salah memang jika melihat eksodus pembalap berstatus Juara Dunia dari Honda yang dilatarbelakangi masalah performa.
Alien MotoGP seperti Dani Pedrosa dan Jorge Lorenzo bahkan pensiun setelah musim terakhir yang jeblok dengan pabrikan Sayap Emas.
TREN MENUKIK PEMBALAP REPSOL HONDA SEJAK 2018
Pembalap | Musim di Honda | Reputasi Sebelumnya | Peringkat di Musim Terakhir |
Dani Pedrosa | 2006-2018 | Juara Dunia 3x | 11 (117 poin) |
Jorge Lorenzo | 2019 | Juara Dunia MotoGP | 19 (28 poin) |
Alex Marquez | 2020-2022 | Juara Dunia 2x | 17 (50 poin) |
Pol Espargaro | 2021-2022 | Juara Dunia 1x | 16 (56 poin) |
Marc Marquez | 2013-2023 | Juara Dunia MotoGP | 14 (96 poin) |
Joan Mir | 2023-kini | Juara Dunia MotoGP | 18 (13 poin)* |
Luca Marini | 2024-kini | Penantang 3 Besar | 23 (0 poin)* |
Ket: * = masih berlangsung |
Teranyar adalah Marc Marquez, Bayi Alien sekaligus Juara Dunia MotoGP enam kali, yang nekat 'mengkhianati' relasi yang semula abadi dengan Honda karena tak tahan jadi penggembira.
Meski ada anggapan bahwa kualitas motor lebih menentukan daripada kemampuan pembalap di MotoGP sekarang, Mir menyebut bahwa yang dilihat pertama tetap saja hasil.
Kendala ini pula yang membuat pembalap yang baru berusia 26 tahun itu tidak berani berbicara soal masa depannya.
Kontrak Mir dengan Honda akan habis pada akhir tahun ini.
Mir sejatinya mengaku tertarik untuk mengikuti jejak Marquez bersaudara dengan turun kasta ke tim satelit tetapi bisa bersaing. Namun, apa daya ....
"Ketika saya datang ke Honda, saya mendapatkan banyak tawaran. Sekarang situasinya berbeda. Saya harus menunggu pembalap lain yang mendapatkan prioritas," kata Mir.
"Ini sedikit dari realitanya. Tidak peduli apa yang kita capai di masa lalu."
"Sekarang, pembalap lain yang memberi hasil bagus, mungkin ada 4-5 pembalap yang mendapat prioritas. Lalu kami berada dalam grup 5 pembalap berikutnya untuk direkrut."
Diputuskan dengan Segera
Keresahan Joan Mir disadari Alberto Puig selaku manajer tim Honda.
Meski begitu, Puig menekankan bahwa fokus utama timnya sekarang, termasuk Mir di dalamnya, adalah memperbaiki masalah-masalah pada motornya.
Honda masih belum bisa memuaskan pembalap mereka kendati telah membawa serangkaian pemutakhiran bagi si kuda besi RC213V.
"Jadi belum waktunya bagi kami untuk berdiskusi, mengenai perpanjangan kontrak," kata Puig di sela-sela seri terakhir yakni GP Italia pada awal Juni ini.
"Segera atau nanti, bulan ini, musim panas ini, Juni atau Juli, kami harus membuat sejumlah keputusan. Kami akan berangkat dari sana."
Sejauh ini hanya Luca Marini yang dipastikan akan bertahan karena meneken kontrak selama dua tahun hingga 2025.
Baca Juga: Honda Sudah Tobat Punya Motor Cuma Turuti Marc Marquez karena 'Disiksa', Ducati Mau Bagaimana?