Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Media Korea Selatan khawatir Taeguk Warriors harus bertemu dengan Korea Utara hingga timnas Indonesia di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Korea Selatan yang keluar sebagai juara Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia dipastikan melaju ke babak selanjutnya.
Son Heung-min dan kawan-kawan dipastikan melaju ke putaran ketiga dengan mengemas 16 poin dari enam laga yang dilakoninya.
Tim berjulukan The Taeguk Warriors tersebut tercatat meraih lima kali kemenangan dan satu kali imbang.
Setelah memastikan lolos ke putaran ketiga, Korea Selatan dipastikan masuk pot pertama dalam drawing putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 nanti.
Korea Selatan masuk pot pertama bersama Iran dan musuh bebuyutannya yakni Jepang.
Namun, situasi ini tak bisa membuat Korea Selatan bersantai.
Pasalnya, Son Heung-min dkk tetap akan menghadapi lawan yang tak mudah.
Media Korea Selatan, Hansbiz, menyebut bahwa babak penyisihan putaran ketiga yang akan dimulai September 2024 ini masih menyisakan banyak tim hebat.
Ada 18 tim yang sudah memastikan lolos ke putaran ketiga dan mereka semua tak bisa dianggap remeh menurut media asall Korea Selatan ini.
Hal ini karena dilihat dari pembagian pot, tim asal Negeri Ginseng tersebut memang masuk dalam pot pertama.
Namun, mereka diprediksi masih akan tetap berada dalam grup maut.
Ini karena Hansbiz melihat bahwa pembagian pot yang dilihat berdasarkan peringkat FIFA pada Juni ini terlihat masih ada lawan-kawan berat.
Bahkan dari pot 2 hingga pot 6, tim-timnya tak bisa dianggap remeh.
Menurut media Korea Selatan ini, untuk pot dua yang diisi Australia, Qatar, dan Irak akan menjadi ujian tersendiri.
Mereka lawan yang sulit buat Korea Selatan.
“Pot 3 berisi Arab Saudi yakni tim kuat, kemudian Uzbekistan, dan ada Jordania yang berhasil mengalakan Korea Selatan di semifinal Piala Asia 2023 Qatar,” tulis Hansbiz sebagaimana dikutip BolaSport.com, Jumat (14/6/2024).
Tak hanya was-was dengan tim yang ada di pot ketiga saja.
Namun, mereka juga mewaspadai tim yang berada di pot empat.
Apalagi pada pot ini ada mantan pelatih timnas Korea Selatan yakni Paulo Bento.
Pelatih asal Portugal tersebut diketahui menukangi Korea Selatan pada tahun 2018 hingga 31 Desember 2022.
Setelah keluar dari kepelatihan Korea Selatan, juru taktik berusia 54 tahun tersebut saat ini menukangi Uni Emirat Arab (UEA).
Situasi ini menut media Korea Selatan tak akan menguntungkan dan pasti bisa membuat Son Heung-min dkk kesulitan karena sang pelatih telah mengetahui kekurangan dan kelebihan pemain Taeguk Warriors.
“Pot empat ada UEA yang dipimpin Paulo Bento yang sebelumnya melatih timnas Korea Selatan. Sepertinya ia mengetahui dengan baik bagaimana sepak bola Korea Selatan, sehingga ada kemungkinan timnas akan kesulitan jika bertemu mereka,” tulisnya.
“Negara lain yang juga ada di pot empat adalah Oman dan Bahrain.”
Baca Juga: Gemilang Bersama Timnas Indonesia, Sisa Kontrak Jay Idzes di Venezia FC Sampai Kapan?
Kemudian pada pot lima ada China yang sebelumnya mereka bisa dikalahkan Korea Selatan.
Namun, mereka juga tak bisa dianggap mudah dan harus terus diwaspadai ke depannya.
Selain mereka pot lima ada juga Palestina dan Kirgistan, yang tak bisa dianggap mudah.
Selain mereka, media Korea Selatan juga khawatir apabila Lee Kang-in dkk harus bertemu dengan timnas Indonesia.
Seperti diketahui, timnas Indonesia dipastikan lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Tim asuhan Shin Tae-yong ini melaju ke putaran ketiga seusai mengalahkan Filipina 2-0 dalam laga terakhir grup F, Selasa (11/6/2024).
Dengan begitu, timnas Indonesia lolos ke putaran selanjutnya dengan mengemas 10 poin dari enam laga yang dilakoninya.
Setelah lolos, Thom Haye dan kawan-kawan dipastikan masuk dalam pot keenam.
Hal ini karena ranking timnas Indonesia saat ini juga berada di posisi ke-134.
Untuk itu, mereka berada di pot terakhir jelang putaran ketiga ini.
Walaupun berada di pot terakhir, ternyata timnas Indonesia membuat media Korea Selatan khawatir.
Mereka sedikit panit karena pada pot keenam ada dua tim yang dinilai sebagai tantangan berat buat Son Heung-min dkk.
Timnas Indonesia dan Korea Utara dinilai sebagai tim yang tak bisa dianggap mudah.
“Kami menghindari Jepang dan Iran,” tulis Hansbiz.
“Tapi kami khawatir bisa bertemu degan tim Timur Tengah, Korea Utara, dan Shin Tae-yong,” lanjutnya.
Menurutnya bertemu timnas Indonesia ini bisa menjadi kekhawatiran karena saat ini mereka dilatih oleh Shin Tae-yong.
Mereka membeberkan alasan kenapa khawatir Korea Selatan harus berhadapan dengan timnas Indonesia.
Tim Merah Putih dinilai tak akan jadi lawan yang mudah.
Hal ini karena sebelumnya langkah timnas U-23 Korea Selatan juga dihentikan tim asuhan Shin Tae-yong di Piala Asia U-23 2024.
Dihentikannya mereka, membuat Korea Selatan gagal untuk pertama kalinya tampil di Olimpiade setelah 40 tahun beruntun selalu tampil di ajang pesta olahraga tersebut.
Menurut media Korea Selatan, Shin Tae-yong terlalu memahami sepak bola merea, sehingga itu bisa menjadi ancaman apabila mereka bertemu timnas Indonesia.
Pasalnya, langkah Korea Selatan U-23 juga telah dihentikan dan gagal ke Olimpiade 2024 Paris.
Untuk itu, apabila mereka bertemu Shin Tae-yong kembali nantinya tak akan mudah perjuangannya.
Shin Tae-yong menjadi salah satu alasan Korea Selatan ingin menghindari timnas Indonesia di putaran ketiga nantinya.
“Pot 6 berisoa dua tim dulit antara lain Korea Utara dan Indonesia,” tulisnya.
Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Jerman Vs Skotlandia - Ujian Pertama Sang Tuan Rumah EURO 2024
“Korea Utara merupakan tim yang memiliki hubungan diplomatik yang rumit.”
“Dan Indonesia dipimpin oleh pelatih Shin Tae-yong, sehingga nampaknya tidak akan mudah untuk menghadapinya.”
Selain dua tim ini, untuk Pot enam juga ada Kuwait.
Tetapi, media Korea Selatan sepertinya ingin menghindari timnas Indonesia dan Korea Utara diputaran ketiga nantinya.
Sementara itu, untuk lawan-lawannya ini akan diketahui setelah undian grup selesai..
Untuk undian ini dijadwalkan bakal berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 27 Juni mendatang.