Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Joan Mir di ambang pensiun setelah merasa kehabisan waktu akibat kegagalan proyek pabrikan Jepang tersebut di MotoGP.
Datang sebagai pembalap dengan status Juara Dunia satu kali, Mir awalnya merasa spesial ketika berhasil menduduki kursi Repsol Honda.
Terlebih, saat itu ia datang ketika Marc Marquez masih ada di sana.
Mendapati rekan setim seorang Marquez yang notabene juara dunia delapan kali, dan berstatus sebagai pembalap tim salah satu pabrikan raksasa MotoGP, jelas membuat Mir merasa sangat bersyukur.
Walau saat itu kedatangannya banyak dielu-elukan bisa mewujudkan dream team baru bersama Marquez, pembalap asal Spanyol itu tidak terlalu memikirkan tekanannya.
Yang ada di pikiran Mir saat itu adalah proyek Honda bersama RC213V untuk terus berkembang dan menyaingi Ducati selaku motor terbaik di grid saat ini.
Namun, seiring berjalannya waktu, balapan demi balapan, musim silih berganti, Mir mulai merasakan betapa sulitnya RC213V ditambah tatanan metode kerja yang ada di Honda.
Bukannya berkembang, kini motor Honda justru jadi yang paling terpuruk. Sepanjang MotoGP 2024, hampir keempat rider penunggang motor pabrikan Asaka, Jepang itu selalu finis di baris-baris terakhir.
Dalam situasi yang terpuruk, kemenangan tak jua didapat, ditambah pukulan telak ketika Marquez meninggalkan Honda untuk ke Gresini, membuat Mir semakin terpojok dan mulai merasa kariernya sudah 'selesai'.
Ambisinya untuk mengejar kemenangan seolah sudah redup, yang ada di pikirannya cuma satu, pensiun.
Itu semua tak lepas dari belum jelasnya kontrak dia di musim depan. Dia pun mengindikasikan tidak ingin bertahan di tim tersebut. Namun, tawaran dari tim lain pun juga hilalnya juga belum ada.
"Honda telah mengganti banyak orang dan kami harus memberi mereka kesempatan untuk membuat motor yang bagus. Tetapi sebagai pembalap, saya berada dalam situasu yang sulit," kata Mir dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Memahami kapan Honda akan kembali kompetitif adalah prioritasnya, melihat apakah mereka memiliki motor bagus lagi tahun depan. Sebagai pembalap, saya tidak punya banyak waktu lagi," ujarnya.
"Jadi, memang terkadang harus egois. Jika saya keluar dari Honda, memang benar saya gagal dengan proyek ini dan tentu saja saya pun tidak menginginkan hal itu."
"Tapi, saya pun tidak bisa menunggu selamanya," kata Mir sedih.
Saat ini, opsi paling mungkin yang bisa dipilih Mir selain pensiun, adalah pergi ke Aprilia.
Namun, mengisi kekosongan yang ditinggalkan Maverick Vinales juga bukan hal mudah. Sebab kabarnya Marco Bezzecchi juga jadi incaran pabrikan Noale.
Pensiun telah menjadi opsi yang dibayangkan Mir mengingat dia adalah family man, seorang suami dan ayah yang sangat mempertimbangkan keluarganya sebagai prioritas utama dalam hidup.
"Saya tidak tahu ke mana harus pergi jika saya bisa memilih," kata Mir penuh kebimbangan.
"Saya ingin tahu bahwa keputusan yang saya ambil akan membuat saya bahagia di masa depan."
"Seperti yang Anda lihat, satu keputusan dapat menentukan dan mengubah sepenuhnya dua tahun ke depan. Dan dua tahun terakhir ini tidak berjalan baik (di Honda), jadi saya ingin memastikannya (membuat keputusan)," tutur Mir.
Baca Juga: Yamaha Lagi-lagi Bilang Cuma Dapat Secuil Kemajuan dari Tes Privat, Trik atau Kenyataan Miris?