Tak Ingin Salah Paham, Ini Penjelasan Ernando Ari soal Pernah Gagal Masuk Skuad Timnas U-16 Indonesia Gara-gara Pemain Titipan

By Wila Wildayanti - Rabu, 19 Juni 2024 | 08:45 WIB
Kiper Timnas Indonesia Ernando Ari menjelaskan soal ia pernah gagal seleksi timnas u-16 Indonesia karena pemain titipan. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

Ernando pun meminta maaf apabila pernyataannya di salah satu podcast menyinggung atau membuat sang pelatih merasa salah paham.

Pelatih berusia 58 tahun tersebut justru dinilai memiliki andil yang luar biasa dalam mendukung karier Ernando.

Baca Juga: Di Laga Kontra Timnas Indonesia, Pemain Filipina Dibawa Ambulans Usai Duel dengan Ernando Ari

Untuk itu, Ernando memberikan penjelasan dengan rinci agar tak ada yang salah paham bahwa dia tak lolos ke Timnas U-16 Indonesia karena Fakhri Husaini.

Pasalnya, saat dia tak lolos ke skuad Garuda Asia, yang melakukan seleksi bukan Fakhri.

Namun, ada orang lain yang melakukan seleksi di daerah.

Baru setelah itu Ernando bertemu pelatih kepala Timnas U-16 Indonesia.

Ernando menegaskan bahwa seleksi di daerah atau kota tak dilakukan langsung oleh Fakhri Husaini.

“Yang saya ingin sampaikan ialah saya tidak lolos dalam seleksi daerah/kota untuk Timnas U-16 yang saat itu dinakhodai oleh Coach Fakhri Husaini, bukan saya tidak lolos dalam seleksi yang dilakukan langsung oleh Coach Fakhri Husaini,” kata Ernando.

Baca Juga: Respons Mengejutkan Saat Ernando Ari Minta Maaf Pada Pemain FIlipina yang Sempat Kolaps 

“Adapun saya memohon maaf jika terjadi kesalahpahaman maksud ucapan saya terutama Coach Fakhri Husaini,” jelasnya.

“Saya menghormati beliau sebagai salah satu pelatih yang berjasa dalam mengembangkan dan mendukung karier saya sampai saat ini.”

Dengan penjelasan ini, Ernando pun berharap semua bisa memahami dengan baik dan tak ada yang salah lagi dalam mengartikan komentarnya.

“Semoga kekeliruan ini dapat dipahami dan menjadi catatan bagi kita semua, terutama bagi saya sendiri untuk dapat menyampaikan sesuatu dengan sangat jelas dalam ruang publik agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi,” tuturnya.