Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap LCR Honda, Takaaki Nakagami, membeberkan besarnya keinginan Honda untuk bangkit dari titik terendah sepanjang kiprah mereka MotoGP.
Honda menjadi pabrikan yang terbilang paling melas di MotoGP saat ini.
Performa pabrikan tersukses di ajang grand prix itu memudar karena tersendatnya perkembangan motor RC213V milik mereka yang terlihat paling pelan di grid.
Bahkan ketika dibandingkan dengan Yamaha, pabrikan Jepang lainnya yang sedang mengalami krisis, Honda lebih parah.
Hingga MotoGP 2024 berlangsung hampir setengah jalan, tidak sulit untuk menebak bahwa posisi belakang pasti adalah pembalap motor Honda.
Saking parahnya, Joan Mir menjadi pembalap Honda terbaik di klasemen sementara meski cuma di peringkat 18.
Adapun rekan setim barunya di Repsol Honda, Luca Marini sama sekali tidak mendapat poin meski untuk melakukannya di cukup finis di posisi ke-15.
Di tim satelit Honda yaitu LCR, Johann Zarco, sedikit lebih mending tetapi juga belum membuat perbedaan berarti.
Baca Juga: Bagnaia Mental Baja Jadi Kawan dan Lawan dengan Orang seperti Marc Marquez
Pun demikian dengan Takaaki Nakagami yang hasil balapannya juga belum terbilang memuaskan kendati menjadi sosok paling berpengalaman dengan RC213V.
Meski sedang terpuruk, bukan berarti Honda berdiam diri.
Berkali-kali Manajer Tim, Alberto Puig, menegaskan pihaknya sedang bekerja walau hasilnya memang tak bisa terlihat dalam sekejap.
Sekarang, Nakagami selaku wakil Jepang di MotoGP, juga menuturkan perjuangan pabrikan asal Asaka itu untuk kembali ke jalan kejayaan lagi.
Dia memberi contoh bagaimana hal-hal detail dan sepele pun sangat diperhatikan Honda dalam pengembangan motor.
"Para insinyur ingin memahami kinerja segala sesuatu, bahkan untuk satu sekrup pun," kata Nakagami kepada Motorsport, dikutip BolaSport.com dari Motosan.es.
"Akibatnya, waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan memproduksi suku cadang baru menjadi lebih lama."
"Sering kali, hanya 1 atau 2 unit yang tiba, jadi tidak memungkinkan untuk memanfaatkan hasil dari pengembangan baru selama balapan."
"Proses pengambilan keputusan itu sendiri sudah lama, tapi begitu kami menentukan bagaimana kami akan melanjutkannya, kami harus menunggu lebih lama lagi," jelasnya.
Langkah demi langkah yang dilakukan memang terkesan lamban. Namun, itu lah filosofi Honda dan pabrikan Jepang untuk membuat peningkatan secara bertahap.
Mereka ingin mengerjakan segala sesuatu dengan sempurna sehingga pengembangan yang dilakukan tidak akan mengalami kesalahan.
"Kami berempat kurang lebih komentarnya sama dan minta perubahan yang sama," ujar Nakagami.
"Jadi menurut saya di pabrikan sudah jelas apa yang salah, masalahnya adalah bagi mereka keselamatan paling utama," tegas pembalap asal Chiba itu.
Baca Juga: Sikap Diam Pramac Buat Rumor Perpisahan Menguat, Bos Ducati Cemas Berharap