Cara Luca Marini Betah di Honda Walau Belum Kantongi Sepeser Poin di MotoGP 2024

By Nestri Y - Sabtu, 22 Juni 2024 | 08:48 WIB
Pembalap Repsol Honda, Luca Marini, di sela-sela jelang sesi Sprint MotoGP Portugal 2024 di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal, Sabtu (23/3/2024). (HONDA RACING CORPORATION)

BOLASPORT.COM - Luca Marini menjadi satu-satunya pembalap tim pabrikan yang belum berhasil merah satu poin pun sepanjang paruh pertama MotoGP 2024.

Aksi Marini dalam pentas MotoGP musim ini terbilang miris.

Adik Valentino Rossi itu menjadi satu-satunya pembalap yang masih nirpoin.

Satu poin pun belum berhasil dikantongi runner-up Moto2 2020 itu karena hasil-hasil balapannya yang selalu sering berada di posisi buncit.

Baca Juga: Lupakan Marc Marquez, Honda Dekati Juru Selamat dari Turki untuk Akhiri Krisis di MotoGP

Hampir di setiap seri balapan, Marini selalu finis di area belakang.

Saking seringnya jadi pembalap paling lambat, sejumlah rumor malah mengatakan bahwa dia mungkin sedang menjalankan misi tertentu atau diam-diam menguji sesuatu untuk Honda, secara tersembunyi.

Mengelak soal rumor tersebut, Marini lebih pilih mengungkap bahwa dia hanya sedang mempelajari motor RC213V miliknya.

Setidaknya, butuh waktu satu tahun baginya untuk melalui masa adaptasi ini.

"Saya mencari motivasi dengan mengingat bahwa saya pnya banyak waktu satu tahun untuk adaptasi dengan motor," kata Marini dikutip BolaSport.com dari Speedweek.

"Saya percaya pada proyek ini dan yakin kami akan meningkat," tandasnya.

Marini dikenal sebagai pembalap yang cukup sensitif dalam merasakan detail dan pengembangan motor.

Reputasinya sebagai pembalap yang bisa merasakan semua hal detail dan diinformasikan kepada mekanik dan tim, membuat dia semakin diasumsikan bakal jadi harapan Honda untuk bangkit.

Terlepas dari itu, Honda memang sedang dalam fase terburuk mereka saat ini meski punya Marini dan Joan Mir selaku Juara Dunia 2020 di sisi mereka.

Keberadaan Mir juga belum dapat membantu tim raksasa MotoGP itu selepas kepergian Marc Marquez ke Ducati.

Sampai saat ini belum ada kepastian siapa yang akan stay atau bertahan di Repsol Honda menyusul keinginan Mir yang sedikit sudah merasakan demotivasi akibat kegagalan karier di Repsol Honda dan berkeinginan pensiun.

Sementara dari sisi pengembangan, pabrikan asal Asaka, Jepang itu terkesan lambat karena melakukan semua evaluasi dari sampai hal-hal terkecil.

Bahkan soal baut kecil pun akan diurusi oleh mereka, sebagaimana yang pernah ditekankan Takaaki Nakagami beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Sekrup pun Diurusi, Takaaki Nakagami Beberkan Totalitas Honda untuk Bangkit dari Keterpurukan