Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Marc Marquez Tak Dianggap Sahabat Valentino Rossi, Max Biaggi Masih Dibawa Saat Bicara Masa Lalu

By Agung Kurniawan - Minggu, 23 Juni 2024 | 12:15 WIB
Valentino Rossi dan Marc Marquez berjabat tangan setelah kualifikasi MotoGP Inggris di Sirkuit Silverstone, Inggris, 24 Agustus 2019. (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Sabahat Valentino Rossi, Alessio 'Uccio' Salucci, mempertanyakan kualitas persaingan dengan Marc Marquez di masa lalu.

Sebagai mantan pembalap yang mencatatkan perjalanan karier yang cukup panjang, Valentino Rossi pernah mencicipi berbagai rivalitas.

Banyak nama-nama tenar di masa lalu sempat merakan persaingan yang tidak bisa dengan The Doctor, salah satunya adalah Marc Marquez.

Pembalap yang kini membela Gresini Racing tersebut tercatat terlibat persaingan sengit dengan Rossi yang diawali pada musim 2015.

Intrik dan drama mewarnai kedua rider hebat tersebut dalam perjalanan menjadi juara dunia di musim itu.

Marquez yang saat itu masih membela Repsol Honda bak menjelma sebagai sosok antagonis dalam perjuangan Rossi.

Puncak persaingan mereka terjadi pada GP Malaysia dengan hadirnya insiden 'Sepang Clash' yang masih melekat dalam benak penggemar.

Bicara mengenai rivalitas masa lalu, sahabat Valentino Rossi, Alessio Salucci atau yang akrab disebut Uccio angkat bicara.

Uccio menilai bahwa rivalitas Rossi dengan Marquez tidak bisa disebut sebagai rivalitas karena dianggap tidak sehat.

Baca Juga: Valentino Rossi Bikin Bos Dorna Sungkem, Efek Menahun Jadi Idola Memang Tak Bisa Dibantah

MOTOGP.COM
Potret pembalap dan petinggi tim Mooney VR46 berpose dengan motor dan livery untuk MotoGP 2023. Dari kiri: Marco Bezzecchi, Direktur Tim Alessio Salucci, Pemilik Valentino Rossi, Manajer Tim Pablo Nieto, dan Luca Marini.

"Itu bahkan bukanlah sebuah rivalitas (dengan Marquez)," ucap Uccio, dilansir BolaSport.com dari laman Motosan.

Di mata Uccio, rivalitas terindah yang sempat dirasakan Rossi adalah ketika melawan Max Biaggi dalam tahun-tahun pertamanya di kelas tertinggi.

Persaingan tersebut semakin ikonik lantaran baik Rossi dan Biaggi sama-sama berasal dari Italia.

Biaggi pada saat itu masih dianggap dewa lantaran prestasinya di kelas 250cc dengan empat kali menjadi juara dunia.

Baca Juga: Manajer Sudah Konfirmasi, Toprak Razgatlioglu Ingin Tinggalkan BMW untuk Debut ke MotoGP

"Rivalitas paling indah, sehat dan otentik dengan Max Biaggi, dia adalah dewa di Italia," kata Uccio menjelaskan.

"Dia selalu muncul di televisi, dia telah meraih tiga gelar juara dunia."

"Dia memilih untuk meninggalkan Aprilia di kelas 250cc pada tahun 1997 dan menggunakan Honda dan tetap menang."

"Pada 1998 dia memulai debutnya di kelas 500cc dan menang dalam debutnya di Suzuka mengungguli Mick Doohan."

"Anda harus angkat topi, hingga saat itu rivalitas sangat ketat antar kelas balap yang berbeda," imbuhnya.

Meski sempat menunjukkan kebencian satu sama lain di lintasan, Uccio mengaku saat itu Rossi masih bisa bersikap rileks dengan melontarkan leluconnya.

"Tapi dia tahu bahwa cepat atau lambat persaingan itu akan terjadi, tahun 2001 sangat menyenangkan, tulus, dengan banyak lelucon," kata Uccio.

"Tetapi dengan rasa saling menghormati yang mendasarinya," imbuhnya.

Baca Juga: Sulit Mau seperti Valentino Rossi, Fabio Quartararo Sudah Ancang-ancang Pensiun di Usia Tertentu

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P