Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Membangun akademi menjadi legasi lain Valentino Rossi di MotoGP. Kesuksesan sekolah pembalap Tavullia makin sahih ketika setiap pabrikan kini telah menikmati.
Misi The Doctor untuk mengorbitkan talenta muda dari negaranya sebenarnya berawal dari keinginan sederhana untuk membantu karier balap sosok terdekat yaitu Luca Marini dan Franco Morbidelli.
Akan tetapi, gagasan tersebut kemudian digarap dengan serius hingga terciptanya VR46 Riders Academy yang bertahan hingga saat ini.
Pembalap akademi VR46 mendapatkan kesempatan berlatih dengan Rossi sendiri, belajar bahasa Inggris untuk membantu komunikasi, hingga dicarikan tim di MotoGP.
Didukung dengan pembentukan tim balap VR46 yang merangkak dari kelas Moto3 hingga MotoGP pada masa sekarang, sejumlah jawara hadir dari sana.
Dua pembalap Akademi VR46 telah menjadi Juara Dunia yaitu Morbidelli di kelas Moto2 dan Francesco Bagnaia yang telah menguasai kelas para raja dalam dua musim terakhir.
Kemampuan para pembalap binaan Rossi pun diakui. Bagaimana tidak? Seluruh pabrikan di MotoGP kini telah menikmati jasa mereka. Teranyar adalah Aprilia.
Senin (24/6/2024), pabrikan yang menjadi batu lompatan bagi karier grand prix Rossi itu baru saja mengumumkan perekrutan Marco Bezzecchi untuk MotoGP 2025.
Aprilia sejatinya sudah kepincut bakat Bezzecchi sejak sang pembalap masih tampil di kelas Moto2 dengan kabar tawaran yang dilontarkan untuk musim 2021.
Akan tetapi, motor yang tidak mumpuni membuat mereka sulit meyakinkan Bezzecchi yang lebih memilih tinggal kelas setahun lagi.
Bezzecchi menjadi pembalap keempat dari VR46 yang tampil bagi sebuah tim pabrikan di MotoGP.
Tahun lalu, pergerakan tidak terduga terjadi ketika Luca Marini, adik Rossi sendiri, memutuskan untuk bergabung dengan Repsol Honda.
Seperti diketahui, relasi Rossi dengan Honda kurang baik sejak kepindahan The Doctor ke Yamaha yang memutus dominasi pabrikan asal Asaka sampai perseteruan dengan Marc Marquez.
Pabrikan lain yang menuai hasil dari 'ladang garapan Rossi' untuk tim pabrikan mereka adalah Yamaha dan Ducati.
Yamaha mempromosikan Morbidelli ke tim pabrikan mereka pada tengah musim 2021 setelah kejutan yang dibuatnya pada tahun sebelumnya untuk menjadi runner-up MotoGP.
Morbidelli sayangnya tidak dapat memulihkan kecepatannya sejak cedera panjang yang terjadi tepat sebelum berseragam Monster Energy Yamaha.
Akhir tahun lalu, kiprah Morbidelli bersama Yamaha harus berakhir.
Meski begitu, talenta Franky masih dinilai tinggi hingga mampu bergabung dengan Pramac, tim satelit utama Ducati yang sedang mendominasi.
Ducati memang paling menikmati.
Selain akhirnya mengakhiri puasa gelar di MotoGP karena lesatan Bagnaia yang digembleng di Pramac sejak rookie, tim VR46 juga berhasil digandeng sebagai tim satelit.
Di antara lima pabrikan yang berlomba di MotoGP, KTM mungkin menjadi satu-satunya yang tidak bersentuhan dengan VR46.
Akan tetapi, jika melihat skuad mereka di kelas Moto2 dan Moto3, ada koneksi antara pabrikan Mattighofen dengan geng Tavullia.
Setelah sejarah kerja sama sebagai pemasok motor bagi tim VR46 di Moto3, KTM merekrut murid Rossi lainnya dalam diri Celestino Vietti untuk tim Ajo di Moto2 2024.
Vietti telah mencetak 6 kemenangan grand prix.
Pembalap berusia 22 tahun itu menjadi favorit juara dunia Moto2 pada 2022 sampai inkonsistensi performa mengganggu awal musimnya yang perkasa dengan 2 kemenangan dari 3 seri pertama.
Sayangnya, jalan Vietti ke MotoGP melalui jalur KTM hampir tertutup karena line-up pembalap di tim pabrikan dan tim satelit Tech3 telah dikunci setidaknya hingga 2026.
KTM baru saja memperkenalkan kuartet anyar mereka di MotoGP mulai tahun depan yakni Pedro Acosta dan Brad Binder di tim Red Bull kemudian Maverick Vinales dan Enea Bastianini di Tech3.
Nama pembalap terakhir pernah memiliki kesempatan untuk bergabung dengan Akademi VR46 tetapi memilih untuk menolak.
Baca Juga: Lebih Mewah dari Duet Marquez-Bagnaia, Dani Pedrosa Ungkap Pernah Nyaris Jadi Tandem Valentino Rossi