Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

EURO 2024 - Tantang Swiss, Timnas Italia Menanti Tuah Federico Chiesa

By Bonifasius Anggit Putra Pratama - Rabu, 26 Juni 2024 | 23:45 WIB
Aksi Federico Chiesa dalam laga Timnas Italia melawan Albania di Grup A EURO 2024, Minggu (16/6/2024) dini hari WIB di Dortmund. (INA FASSBENDER/AFP)

BOLASPORT.COM - Menantang Swiss di babak 16 besar Euro 2024, Timnas Italia bisa berharap banyak dari Federico Chiesa.

Timnas Italia telah memastikan lolos ke fase knock-out Euro 2024 dengan status runner-up Grup B.

Hasil seri 1-1 kontra Kroasia pada matchday ketiga Grup B memastikan Timnas Italia mengakhiri fase grup dengan 4 poin.

Di babak 16 besar nanti, Italia bakal bersua Swiss di Olympiastadion, Berlin, Sabtu (29/6/2024) pukul 23.00 WIB.

Gli Azzurri wajib mewaspadai calon lawan mereka itu di babak 16 besar.

Armada milik Murat Yakin bukanlah musuh yang bisa dipandang remeh.

Penampilan Swiss di fase grup bisa menjadi tolok ukurnya.

Baca Juga: BURSA TRANSFER - AC Milan Punya Saingan Baru, Man United Ikut Buru Joshua Zirkzee

Kelolosan mereka ke fase gugur juga bukannya tanpa alasan lantaran La Nati tampil cukup solid dalam tiga pertandingan di Grup A.

Mereka mampu memetik kemenangan meyakinkan atas Hongaria dan dua kali berhasil menahan imbang Skotlandia dan Jerman.

Wajar jika Swiss menjadi lawan yang tidak boleh dipandang sebelah mata oleh Italia dalam Euro 2024.

Hanya saja kekhawatiran dari para pendukung Italia adalah kualitas dan mental bertanding dari Gianluigi Donnarumma dkk.

Gli Azzurri sudah mencicipi satu kekalahan saat bersua Spanyol di Grup B.

Kelemahan terbesar dari mereka adalah kecepatan dan intensitas tinggi di atas lapangan.

Oleh karena itu, eks pelatih Italia, Fabio Capello, memberikan analisisnya terkait duel kedua kesebelasan tersebut.

Baca Juga: BURSA TRANSFER - Pemburu Calafiori Siap-siap Gigit Jari, Harga Hibrida Nesta dan Maldini Bisa Terbang Tinggi

Fabio Capello meyakini jika winger Juventus, Federico Chiesa, bisa memiliki andil besar dalam duel melawan Swiss.

Federico Chiesa memiliki atribut dan karakteristik dengan kemampuan berlari, intensitas tinggi, dan kecepatan yang mumpuni di dalam skuad arahan Luciano Spalletti.

Pasalnya, menghadapi Swiss yang memainkan sepak bola modern di bawah arahan Murat Yakin, diperlukan intensitas tinggi yang ditunjang dengan kecepatan para pemain di atas lapangan dalam melakukan transisi.

Di sisi lain, penampilan Chiesa juga masih jauh dari kata mumpuni di Timnas Italia.

Pemain berusia 26 tahun tersebut sama sekali belum menyumbang gol maupun assist dalam 3 pertandingan di Euro 2024.

"Dia sering dikritik, Federico, tetapi tim nasional ini membutuhkannya dan kemampuannya untuk mendobrak pertahanan lawan dengan suara perkusi, menggiring bola dan bermain cepat," ucap Capello, dikutip BolaSport.com dari La Gazzetta dello Sport.

"Italia akan membutuhkan lebih banyak kecepatan saat menghadapi Swiss, sejauh ini kami tampil terlalu lamban dalam menguasai bola."

AFP
Federico Chiesa dalam momen cetak gol untuk timnas Italia saat menghadapi timnas Spanyol pada semifinal Euro 2020 di Wembley.

Baca Juga: Copa America 2024 - Dedikasi Lionel Messi Luar Biasa, Masih Paksa Main meski Cedera dan Demam

"Tanggung jawab terbesar ada pada Serie A kami."

"Di liga kami melihat terlalu banyak umpan-umpan mendatar yang tidak perlu yang pada akhirnya memperlambat permainan dan menurunkan kecepatan."

"Belum lagi aksi diving dan pemborosan waktu."

"Tagihan tersebut kemudian dibayar oleh tim nasional, yang kurang terbiasa dibandingkan tim-tim lain untuk bermain dengan intensitas yang sangat tinggi."

"Setelah lolos dari satu bahaya (Kroasia), kami sekarang akan menemukan bahaya lain dalam perjalanan kami."

"Celakalah jika meremehkan Swiss, yang secara historis merupakan lawan yang tidak nyaman bagi Italia."

"Ketika mereka tidak mempermainkan kami, mereka tetap membuat kami berkeringat. Dan itu juga akan terjadi di Berlin kali ini."

Baca Juga: EURO 2024 - Ronaldo Siap Terjun Lawan Tim Terlemah, Waktu Terbaik Santap Korban Ke-48 dan Lewati Rekor Modric

"Tim asuhan Yakin tidak memiliki seorang Modric, tetapi mereka solid, sangat fisik dan kompak. Italia yang terlihat saat melawan Kroasia tidak akan cukup untuk lolos."

"Di Olympiastadion, selain semangat masa-masa indah dan Piala Dunia yang dimenangkan pada tahun 2006, teknik dan kecepatan akan dibutuhkan.

"Semuanya ada dalam dua kata: Federico Chiesa," tutur eks pelatih AC Milan dan Juventus tersebut mengakhiri.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P