Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Timnas Portugal, Roberto Martinez, merasa timnya lebih layak mendapatkan penalti ketimbang Georgia. Ia menggunakan insiden tarik jersei yang dialami Cristiano Ronaldo sebagai perbandingan.
Sebelum laga Georgia vs Portugal dalam matchday pamungkas Grup F bergulir, Kamis (27/6/2024) dini hari WIB, Selecao das Quinas sudah dipastikan lolos ke fase knock-out.
Maka dari itu, Roberto Martinez memilih melakukan rotasi dengan mengistirahatkan sejumlah pilar penting.
Tujuannya demi 'mengisi ulang baterai' untuk babak 16 besar.
Dari susunan starter pada laga kedua kontra Turki, hanya tiga pemain yang masih dipertahankan Martinez.
Mereka adalah Cristiano Ronaldo, Joao Palhinha, dan Diogo Costa.
Tampil dengan mayoritas pemain lapis kedua, Portugal tak mampu mengatasi perlawanan Georgia.
Jawara Piala Eropa 2016 itu takluk dengan skor 0-2 meskipun menguasai jalannya laga dengan penguasaan bola mencapai 73 persen.
Gol pertama Georgia tercipta saat laga baru berlangsung dua menit.
Adalah Khvicha Kvaratskhelia yang menjadi aktor dari gol tersebut.
Baca Juga: Pulang dari EURO 2024, Luka Modric Sudah Ditunggu 3 Rekor di Real Madrid
Adapun gol penutup Jvarosnebi, julukan Georgia, tercipta dari titik putih pada menit ke-57.
Wasit awalnya tidak memberikan penalti ke Georgia usai Antonio Silva menjatuhkan Luka Locoshvili di dalam kotak terlarang.
Namun, karena ada intervensi dari VAR, sang pengadil lapangan lalu melihat tayangan ulang insiden tersebut.
Setelahnya, wasit mengubah keputusan dan menghadiahkan penalti untuk Georgia.
Georges Mikautadze, yang maju sebagai algojo penalti, mampu menuntaskan tugasnya dengan sempurna.
Usai laga, Roberto Martinez menyinggung soal keputusan tersebut.
Juru taktik asal Spanyol itu mempertanyakan konsistensi VAR dalam laga ini.
Menurutnya, VAR juga seharusnya melakukan intervensi ketika wasit tidak memberikan penalti kepada Portugal setelah Cristiano Ronaldo terjatuh akibat jerseinya ditarik Luka Lochoshvili di dalam kotak terlarang pada menit ke-27.
Baca Juga: EURO 2024 - Grup E Hadirkan Anomali Pertama Sepanjang Sejarah, Ukraina Jadi Korban Tersial
Menurutnya, insiden Ronaldo itu lebih layak dihadiahi penalti ketimbang pelanggaran yang dilakukan Antonio Silva.
Selain tak mendapatkan penalti, CR7 justru diberi kartu kuning oleh wasit karena dianggap melakukan protes keras.
"Tidak diragukan lagi hal itu memengaruhi hasil akhir, namun kami terus berusaha untuk mendapatkan gol balasan," kata Martinez seperti dikutip BolaSport.com dari Barrons.
"Kadang-kadang saya pikir kami kurang beruntung."
"VAR sangat tidak konsisten karena pada menit ke-27 ada penalti yang lebih jelas terhadap Cristiano Ronaldo dibandingkan yang diberikan kepada Antonio Silva."
"Para pemain secara individu telah menunjukkan apa yang bisa mereka lakukan."
"Namun, bagi Georgia ini adalah pertandingan bersejarah."
"Sementara kami tidak mampu menyamai tingkat intensitas yang dibutuhkan," tutur eks pelatih Timnas Belgia itu menambahkan.