Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kegagalan mendapatkan promosi ke tim pabrikan Ducati diterima Jorge Martin dengan lapang dada. Semangatnya tetap terjaga untuk memburu gelar juara dunia, dimulai dengan seri balap MotoGP Belanda akhir pekan ini.
Langkah Ducati untuk menyatukan Francesco Bagnaia dan Marc Marquez ke dalam tim pabrikan membuat publik lupa bahwa Jorge Martin tetap pemuncak klasemen sementara.
Catatan 2 kemenangan dan 3 podium lainnya (plus 3 kemenangan sprint) yang diraih dalam 6 seri terakhir membawa Jorge Martin kukuh di puncak.
Akan tetapi, semuanya tidak tidak berhasil membawa Martin untuk mencapai cita-citanya yaitu bergabung dengan tim pabrikan.
Padahal Martinator harus mengakali kontraknya dengan KTM demi menerima tawaran Ducati untuk menjadi calon pembalap tim utama mereka dalam debutnya di MotoGP pada 2021.
"Saya tidak memiliki lebih banyak hal lagi untuk dibuktikan dan ini adalah hal-hal di luar kendali saya," ucap Martin kepada AS.
"Dari sana, semuanya adalah tentang beradaptasi dan saya sangat senang dengan apa yang terjadi," imbuhnya.
Martin tidak butuh waktu lama untuk mencari alternatif.
Sebelum Ducati mengumumkan kontrak Marquez pada 5 Juni silam, rekan senegara si Semut dari Cervera sudah meneken kesepakatan dengan Aprilia dua hari lebih awal.
Keberhasilan mengamankan masa depan menambah motivasi Martin karena beban besar yang ada di pundaknya akhirnya terlepas.
"Awalnya ada sedikit rasa frustrasi, tapi ini menjadi motivasi dan saya tahu cara menggunakannya untuk menang," kata Martin.
Ducati hampir kehilangan segalanya gegara keputusan mereka untuk menarik Marc Marquez ke tim pabrikan dalam bursa transfer MotoGP.
Sebab, tiga jagoan di skuad mereka akan menjadi musuh dalam selimut gegara telah memastikan pindah ke tim lainnya pada musim depan.
Selain Martin, dua calon eks pembalap motor Ducati lainnya adalah Enea Bastianini yang pindah dari tim pabrikan Borgo Panigale ke Tech3 dan Marco Bezzecchi dari VR46 ke Aprilia.
Pemandangan yang ironis bisa terjadi musim depan jika nomor balap 1 dibawa kabur ke pabrikan lainnya oleh pembalap mereka sendiri.
Dalam dua musim terakhir nomor sang juara dipegang Francesco Bagnaia berkat kesuksesan menjadi juara dunia MotoGP.
Bagnaia telah menemukan ritmenya dengan memenangi 3 dari 4 seri terakhir. Namun, Nuvola Rossa masih terpaut 18 poin dari Martin.
Selain itu perlawanan dari Marquez hingga Bastianini juga bakal membuat persaingan menjadi sulit untuk dimenangi.
Martin juga bisa mengandalkan dirinya sendiri.
Setelah berbicara dengan Ducati pasca-kesepakatan dengan Aprilia, dia menemukan ketenangan karena dijamin dukungan yang tetap sama hingga akhir musim.
"(Ducati) tidak akan melakukan apapun yang menghalangi saya," ucap Martin.
"Mereka akan memberikan saya senjata yang sama seperti Pecco (Bagnaia) untuk bersaing dalam perebutan gelar juara."
Perjuangan Martin akan dimulai lagi saat seri balap MotoGP Belanda berlangsung pada akhir pekan ini, 28-30 Juni 2024, di Sirkuit Assen, Assen, Belanda.
Martin pernah sekali memenangi GP Belanda ketika masih tampil di kelas Moto3. Adapun di kelas para raja, hasil terbaiknya adalah posisi kelima pada tahun lalu.