Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih yang dulu memunculkan legenda Timnas Italia, Andrea Pirlo, ikut mengomentari performa tragis Gli Azzurri di EURO 2004.
Timnas Italia gagal mempertahankan gelar juara Eropa yang diraih pada EURO 2020.
Di EURO 2024, langkah tim asuhan Luciano Spalletti sudah terhenti di babak 16 besar.
Tampil sangat buruk, Timnas Italia dikalahkan Swiss 0-2.
Performa Nicolo Barella dkk. di turnamen tersebut langsung menjadi ladang kritik.
Media, pengamat, pelatih, dan mantan pemain Italia menghujat Spalletti dan pasukannya, juga FIGC sebagai PSSI-nya Negeri Pizza.
Spalletti dituding tidak bisa membentuk tim yang solid sehingga Timnas Italia disebut memberikan salah satu performa terburuk yang pernah dilihat sepanjang sejarah.
Sikap para pemain juga disorot karena dianggap tidak punya daya tarung yang cukup di atas lapangan.
Sistem kompetisi di Liga Italia ikut dipermasalahkan karena Timnas Italia sekarang tidak memiliki cukup banyak pemain berkualitas.
Problem ini sudah dikeluhkan oleh pelatih-pelatih Timnas Italia sebelum Spalletti.
Pemain-pemain lokal tidak mendapatkan menit bermain yang cukup di Liga Italia karena kalah bersaing dengan pemain asing.
Alhasil, klub-klub top Liga Italia semakin sulit memunculkan sumber daya untuk Timnas Italia sehingga pelatih Gli Azzurri harus mencari dari klub-klub menengah.
Padahal, pemain-pemain dari klub top dibutuhkan karena mereka sudah terbiasa bertanding di level kompetisi dan mentalitas yang tinggi.
Terkait masalah ini, salah satu mantan pelatih di Liga Italia, Mircea Lucescu, ikut angkat bicara.
Lucescu pernah menangani Brescia pada 1995.
Eks pelatih Inter Milan pada 1998-1999 itu adalah orang yang memberikan debut di Serie A kepada Andrea Pirlo dalam usia masih 16 tahun.
Pirlo kemudian menjadi legenda Timnas Italia.
Memperkuat Gli Azzurri sebanyak 116 kali pada selang 2002-2015, Pirlo adalah anggota tim juara Piala Dunia 2006.
Dia juga pernah tercatat membawa Italia U-21 menjadi Piala Eropa U-21 pada tahun 2000.
Bicara soal performa buruk Timnas Italia di EURO 2024, Lucescu menegaskan yang bersalah bukan Spalletti.
"Saya selalu memainkan pemain muda yang bagus," kata pelatih asal Rumania ini.
"Saya membuat Pirlo melakukan debut di Serie A saat dia masih berumur 16 tahun."
"Umur 17-21 tahun adalah rentang usia yang paling rentan bagi pemain."
"Itu momen menentukan apakah dia akan tumbuh, meledak, dan menjadi juara atau menghilang."
"Di Italia, klub-klub mengirim pemain-pemain muda ini ke klub Serie B dan Serie C padahal mereka tampil baik di level junior."
"Karena melakukan hal itu, para pemain ini beradaptasi dengan level kompetisi di mana mereka tampil."
"Ketika dibawa ke Serie A, mereka beradu dengan pemain-pemain yang sudah matang tanpa memiliki kemampuan yang dibutuhkan untuk bersaing di sana."
"Italia itu kuat di sektor junior tetapi kemudian pemain-pemain ini berhenti bermain."
Pernyataan Lucescu ada benarnya jika melihat apa yang terjadi akhir-akhir ini.
Italia U-21 pernah menjadi juara Piala Eropa pada 1992, 1994, 1996, 2000, dan 2004.
Tim U-20 selalu mencapai minimal semifinal di 3 edisi terakhir Piala Dunia Junior dengan tahun lalu menjadi runner-up.
Skuad U-19 baru saja merebut gelar juara EURO U-19 2023.
Tim U-17 juga sukses menjadi kampiun Piala Eropa U-17 2024.
Namun, pemain-pemain di skuad juara ini banyak yang kemudian menghilang karena tidak mendapatkan tempat di klub-klub top.
"Apakah kalian harus memainkan pemain berumur 17 hingga 21 tahun di Serie A?," lanjut Lucescu.
"Kalau mereka bagus, kenapa tidak? Tidak butuh waktu bertahun-tahun untuk memunculkan talenta."
"Seseorang harus mengambil tanggung jawab untuk memainkan mereka."
"Terlihat sangat jelas bagi saya, problemnya bukan di pelatih tim nasional tetapi pelatih-pelatih di klub."
"Spalletti bilang bahwa semuanya akan berubah mulai sekarang."
"Dia akan fokus pada pemain-pemain muda."
"Saya tidak ragu bahwa dia akan benar-benar melakukan hal itu."
"Tetapi, kita perlu melihat apakah pelatih-pelatih klub akan membantunya mengerjakan hal ini."
"Pelatih-pelatih klub sebetulnya juga bisa mengambil manfaat dari pendekatan ini," pungkas pria yang kini berusia 78 tahun itu.