Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

MotoGP Jerman 2024 - Kisah Sedih Belum Tamat, Luca Marini Tersandera Aib Finis Terakhir jelang Masuki Wilayah Marc Marquez

By Nestri Y - Rabu, 3 Juli 2024 | 15:20 WIB
Pembalap Repsol Honda, Luca Marini, saat tampil pada balapan MotoGP Belanda di Sirkuit Assen, Assen, Belanda, 30 Juni 2024. (HONDA RACING CORPORATION)

BOLASPORT.COM - Merananya Luca Marini karena masih melempem jelang seri balap kesembilan MotoGP Jerman 2024. Dewi Fortuna diharapkan lebih bersahabat setelah Maro apes bolak-balik di seri Belanda.

Luca Marini masih terus berjuang untuk melewati keapesannya sendiri.

Seri MotoGP Belanda pada akhir pekan lalu memperpanjang tren buruk yang harus dialami Marini sejak debutnya bareng Repsol Honda pada MotoGP 2024.

Adik Valentino Rossi itu finis terakhir gegara insiden dengan Augusto Fernandez (GASGAS Factory Tech3) yang menyebabkannya melebar ke area gravel.

Baca Juga: Marc Marquez Pasrah Kepala Kru Diganti Lagi tapi Satu Sosok dari Honda Masih Akan Dibawa Sampai ke Ducati

Marini yang merana, bersusah payah untuk memacu kembali motor RC213V.

Sembari mengais-ngais data untuk pengembangan, perjuangannya berakhir dengan posisi finis ke-17, paling terakhir pada balapan hari Minggu (30/6/2024) kemarin.

Kesialan Marini sebenarnya sudah dimulai sejak balapan sprint sehari sebelumnya.

Runner-up Moto2 2020 tersebut terpaksa mundur dari persaingan setelah motornya mengalami gagal mesin hingga mengeluarkan asap tebal.

"Akhir pekan ini (pekan lalu, red), penuh kesialan bagi kami," curhat Luca Marini dalam kalimat pasca-lomba melalui rilis tim Honda.

"Saat balapan, saya punya kecepatan untuk bertarung dengan Zarco. Lalu Augusto Fernandez menyenggol saya di awal lomba dan saya melebar ke area gravel, kehilangan banyak waktu."

"Saya sangat yakin bahwa saya mempunyai peluang untuk finis dengan mendapatkan poin," tandasnya.

Hasil finis terakhir yang didapat Marini makin parah apabila melihat selisih waktu yang lebar dengan para para pesaing di depannya.

Dengan Takaaki Nakagami (LCR Honda) yang finis di posisi ke-16, Marini tertinggal sejauh 24 detik lebih.

Sedangkan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) yang memenangi lomba, selisihnya mencapai 1 menit 11,078 detik. Dia hampir di-overlap.

Marini pun belum dapat mengantongi sepeser poin dalam 8 seri sampai menjelang paruh musim di mana batasnya adalah posisi 15 besar untuk balapan grand prix dan 9 besar untuk sprint.

MotoGP Jerman menghadirkan tantangan baru bagi pembalap 26 tahun.

Balapan yang akan berlangsung di Sachsenring nanti menjadi yang terakhir sebelum jeda musim panas tiba hingga awal Agustus mendatang.

Sachsenring pernah menjadi sirkuit kesayangan Honda karena catatan 11 kemenangan beruntun melalui Dani Pedrosa (2010-2012) dan dilanjutkan Marc Marquez (2013-2019, 2021).

Akan tetapi, dalam dua tahun terakhir pabrikan Sayap Emas kepayahan.

Bahkan tahun lalu Marc Marquez yang notabene adalah Raja Sachsenring gagal menyelamatkan wajah Honda di wilayah kekuasaannya.

Terjatuh berulang-ulang karena terlalu memaksa kuda besi Honda RC213V yang sudah ngos-ngosan, Marquez putus asa dan memilih mundur beberapa jam sebelum balapan.

Marini sendiri, meski sedang dalam tahap sulit bersama tim berlogo sayap tunggal itu, masih berusaha untuk optimistis.

"Sudah jelas bahwa kami harus terus bekerja dan saya pikir trek seperti Assen memberi kami gambaran tentang area mana yang paling kritis," kata Marini.

"Sangat bagus untuk mendapatkan balapan di Sachsenring sekarang, untuk mendapatkan balapan yang lebih baik sebelum jeda berikutnya," tambahnya berharap.

Seri MotoGP Jerman akan berlangsung pada 5-7 Juli 2024.

Baca Juga: Ditinggal Pramac, Kekuatan Ducati Berkurang Akibat Cuma Pakai 3 Motor Pabrikan

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P