Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Cristiano Ronaldo malah terancam sanksi dari UEFA di saat masih belum berhasil mencetak gol di EURO 2024.
Cristiano Ronaldo menjadi daya tarik tersendiri dalam pergelaran EURO 2024.
Di usianya yang sudah menginjak 39 tahun, ia masih menjadi andalan di skuad Timnas Portugal.
Meski belum mencetak gol sejauh ini, Ronaldo tetap dipercaya mengawal lini depan Timnas Portugal.
Ronaldo juga berhasil membawa Selecao das Quinas lolos ke babak perempat final.
Keberhasilan itu didapatkan setelah Timnas Portugal mengalahkan Slovenia pada babak 16 besar dalam babak adu penalti.
Timnas Portugal sempat bermain imbang 0-0 sepanjang waktu normal dan babak tambahan waktu.
Baca Juga: EURO 2024 - Sudahlah Ronaldo, Berikan Saja Tugas Eksekutor kepada Bruno Fernandes
Baru kemudian pada babak adu penalti, Timnas Portugal menang dengan skor 3-0.
Di tengah-tengah tugas negara bersama Timnas Portugal, Ronaldo malah mendapatkan kabar kurang menyenangkan.
Dilansir BolaSport.com dari Sportbible.com, CR7 terancam akan terkena sanksi dari UEFA.
Bukan karena melakukan tindakan tidak pantas atau pelanggaran keras, melainkan karena aktivitas pemasaran produk ilegal.
Ronaldo dikabarkan menggunakan produk dari perusahaan kebugaran bernama WHOOP saat pertandingan melawan Slovenia.
Alat tersebut berfungsi untuk mengukur detak jantung dan performa atletik sepanjang pertandingan.
Aktivitas itu diketahui pertama kali oleh mantan kepala bagian pemasaran global Visa dan Coca-Cola, Ricardo Fort.
Baca Juga: EURO 2024 - Jude Bellingham Terlalu Arogan, tetapi Cristiano Ronaldo Juga Sama
Fort memergoki keterlibatan Ronaldo dalam aktivitas pemasaran ilegal itu lewat unggahan akun media sosial X milik WHOOP.
Dalam unggahan itu, WHOOP menunjukkan data detak jantung Ronaldo selama babak adu penalti melawan Slovenia.
When you’re @Cristiano, there’s no fear in football. See how CR7 entered a flow state and dropped his heart rate moments before changing momentum of the match against Slovenia. See you in the quarterfinals, Portugal! pic.twitter.com/E9kLLTdFjt
— WHOOP (@WHOOP) July 2, 2024
"Ketika Anda adalah @Cristiano, tidak ada rasa takut dalam sepak bola. Lihat bagaimana CR7 memasuki kondisi mengalir dan menurunkan detak jantungnya beberapa saat sebelum mengubah momentum pertandingan melawan Slovenia. Sampai jumpa di perempat final, Portugal!" cuit WHOOP.
Fort kemudian bereaksi lewat akun X miliknya dan menyebut bahwa Ronaldo serta WHOOP harusnya mendapatkan sanksi berupa denda.
“Cristiano dan WHOOP melakukan pemasaran gelap ke Euro 2024. Itu ilegal dan baik pemain maupun perusahaan harus didenda," cuit Fort.
“Postingan tersebut berisi tentang pertandingan UEFA, menggunakan nama dua tim nasional yang bermain, skor, dan pemain di lapangan."
"Mereka menyiratkan adanya keterkaitan dengan acara tersebut dan itu ilegal. Tidak memiliki 'pesaing sebagai sponsor' bukanlah alasan untuk menoleransi pelanggaran," lanjutnya.
WHOOP sendiri memang bukan sponsor resmi dari UEFA dalam ajang EURO 2024 kali ini.
Meski demikian, pihak UEFA belum merilis pernyataan resmi terkait kasus yang melibatkan Ronaldo.
Namun, kejadian serupa sempat menimpa penyerang Timnas Denmark, Nicklas Bendtner, pada EURO 2012.
Kala itu, Bendtner secara sengaja melakukan selebrasi mengangkat jersei miliknya usai mencetak gol.
Ternyata, di balik jersei tersebut, ia ingin menunjukkan sepasang celana dalam merk Paddy Power.
Insiden itu menyebabkan Bendtner didenda sebesar 80 ribu poundsterling atau setara dengan Rp1,67 miliar.
Selain itu, Bendtner juga dilarang bertanding dalam satu laga resmi yang diadakan oleh UEFA bersama Timnas Denmark.