Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Marc Marquez enggan sesumbar target juara di MotoGP Jerman 2024, pahit manis di sirkuit kekuasaannya sendiri jadi cermin untuk hati-hati.
Marc Marquez menjadi salah satu kandidat yang difavoritkan juara pada seri kesembilan musim ini.
Alasannya apalagi kalau bukan karena Sachsenring adalah sirkuit kekuasaan sang juara dunia delapan kali tersebut.
Marquez tercatat sudah pernah juara sebanyak 11 kali di Sachsenring.
Di mana 10 gelar juara diraih dalam 10 tahun beruntun, termasuk tiga gelar di kelas 125cc dan Moto2.
Adapun gelr ke-11 diraih pada musim 2021 ketika dia mampu bangkit di tengah penderitaan pasca-cedera bahu kanan yang cukup menyiksa, ketika RC213V milik Repsol Honda masih baik-baik saja.
Sekarang, dalam musim debutnya di atas Desmosedici GP, Marquez semakin diunggulkan untuk menang lagi.
Berbekal motor terbaik di grid dan adaptasinya yang super cepat, pembalap 31 tahun itu diprediksi bisa merengkuh kemenangan pertamanya bersama motor Ducati pekan ini.
Akan tetapi, walau berbekal modal bagus sedemikian rupa, Marquez cenderung merendah.
Dia memiliki dua hal yang membuatnya tetap berhati-hati walau dianggap punya kans menang di MotoGP Jerman 2024.
Hal pertama adalah keberadaan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) dan Jorge Martin (Prima Pramac) yang sedang berapi-api.
Terlebih, Martin merupakan juara edisi GP Jerman 2023, baik di Sprint maupun Race.
"Kami datang dengan situasi berbeda, kita lihat dulu di Sachsenring," kata Marc Marquez dikutip BolaSport.com dari wawancara MotoGP.com.
"Sirkuit ini memang cocok dengan gaya balap saya dan saya merasa bagus, tapi lihat dulu apa yg kami bisa laklukan di sini."
"Kalau pun saya punya pekan bagus, saya sedikit memperkirakan mungkin dapat mendapatkan peluang kemenangan, tetapi perlu diingat masih ada Pecco dan Martin yang super cepat."
"Tapi kalau saya tidak punya pekan yang bagus, akan lebih sulit karena mereka berdua memiliki gaya berkendara yang sangat bagus.
"Jadi lihat dulu apakah saya bisa mendekati pace mereka," tandasnya.
Adapun hal kedua yang jadi kewaspadaan Marquez adalah pengalaman pahit saat kecelakaan di edisi tahun lalu hingga batal tampil pada sesi balapan.
"Pada tahun 2021 saya berhasil menang, tapi tahun lalu saya juga berhasil menghancurkan diri saya sendiri," kata Marquez dilansir dari Paddock-GP.
"Ini akan tergantung bagaimana saya memulai dan menemukan diri saya sendiri. Saya realistis saja. Dengan menjalani akhir pekan yang baik, kami bisa membuat segalanya menarik, tapi kami tidak akan mendominasi," tandasnya.
Marquez juga ditanya tentang kemungkinan Pedro Acosta yang berpeluang memecahkan rekornya saat merengkuh kemenangan perdana di kelas MotoGP di usia 20 tahun 60 hari.
Saat ini, Acosta baru berusia 20 tahun 37 hari. Sehingga seri Jerman ini adalah kesempatan terakhir untuk Acosta melampaui rekor Marc Marquez.
"Tidak ada yang akan berubahm apakah dia akan mengalahkan rekor saya atau tidak," kata Marquez santai.
"Dia akan terus menjadi pembalap hebat dan akan melakukan hal-hal hebat di masa depan," tandasnya.
Baca Juga: Pramac Yamaha Incar Pembalap yang Ditakuti Marc Marquez, Konsekuensi Dilematis Harus Ditanggung