Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pasangan ganda campuran Indonesia, Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana harus puas dengan meraih medali perak setelah kalah di final Kejuaraan Asia Junior 2024.
Penampilan anti-klimaks harus dialami Darren/Nadine setelah mereka dikalahkan Lin Xiang Yi/Liu Yuan Yuan asal China.
Pada pertandingan final di GOR Among Raga, Yogyakarta, Minggu (7/7/2024), mereka start kurang mulus sejak awal gim pertama.
Langsung tertinggal 0-5 membuat pasangan Merah Putih tertekan dan dipaksa terus bertahan dengan mengangkat bola, tidak punya banyak peluang menyerang hingga kalah 12-21, 13-21.
Kekalahan ini membuat Indonesia dipastikan tidak berhasil mendapatkan medali emas baik di event beregu maupun individual sepanjang gelaran Kejuaraan Asia Junior 2024.
Gim pertama diawali kurang baik oleh Darren/Nadin yang langsung tertinggal 0-5.
Kebanyakan karena kalah adu berani di area depan net.
Terutama persaingan antara Nadin dengan Liu untuk memberikan bola-bola tipis.
Nadin dipaksa terus mengangkat bola.
Pasangan Indonesia banyak melakukan kesalahan dan tidak mendapat peluang serangan hingga terus tertekan dan sulit mencari celah lawan.
Darren/Nadin ketinggalan 6-11.
Meski sempat mengejar 8-13, banyak kesalahan sendiri yang dilakukan Darren maupun Nadin.
Terutama dala cover lapangan yang sering salah komunikasi. Darren beberapa kali meninggalkan sisi kanan dan membuat Lin Xiang Yi mudah mencecar area kosong tersebut.
Darren/Nadine kalah di gim pertama dengan skor cukup telak 12-21.
Pada gim kedua, Darren/Nadine berusaha melawan.
Mengikuti instruksi pelatih Muhammad Rijal yang mewanti-wanti mereka agar lebih berani dan tidak takut beradu serangan, pasangan tuan rumah sempat imbang 6-6.
Kedudukan terus imbang hingga pertengahan gim sebelum kesalahan kembali dibuat wakil Indonesia.
Darren/Nadin tertinggal 9-11 di interval.
Kesalahan demi kesalahan di area depan net menjadi penyebab wakil Indonesia banyak tertinggal.
Darren/Nadin sulit mengembangkan permainan. Dalam keadaan menyerang pun, mereka belum berhasil memanfaatkan peluang hingga kian tertinggal 10-18.
Momentum baru didapatkan di akhir poin krusial.
Sayangnya senar raket putus dari Darren menghentikan momentum.
Darren/Nadine masih tertinggal jauh 13-20 sebelum akhirnya kalah 13-21.