Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

MotoGP Jerman 2024 - Marc Marquez Riil Tahan Banyak Cobaan, Layar Dasbor Pecah hingga Airbag Malfungsi

By Nestri Y - Minggu, 7 Juli 2024 | 21:47 WIB
Momen Marc Marquez (Gresini) hampir ditubruk Franco Morbidelli (Prima Pramac) pada balapan MotoGP Jerman 2024 di Sachsenring, Saxony, Jerman, Minggu (7/7/2024) (ROBERT MICHAEL/AFP)

BOLASPORT.COM - Raihan podium runner-up Marc Marquez pada MotoGP Jerman 2024 menghadirkan banyak pujian dan kesan karena dia telah melewati banyak cobaan sepanjang balapan.

Balapan menahan sakit akibat jari patah dan rusuk memar, wearpack sobek akibat ban lawan, nyaris ditubruk sampai layar dasbor pecah adalah serangkaian berbagai cobaan yang dialami Marc Marquez pada balapan di Sachsenring, Jerman, Minggu (7/7/2024).

Segala bentuk rintangan dan gangguan menemani perjuangan juara dunia delapan kali itu dalam berupaya comeback di sirkuit kekuasaannya yang pernah ia menangi dengan raihan 11 kali kemenangan di semua kelas.

Marquez meraih podium runner-up MotoGP Jerman 2024 tidak semata karena durian runtuh dari kecelakaan menyesakkan Jorge Martin.

Tetapi sedari awal, dia sudah menunjukkan totalitas untuk berjuang habis-habisan demi hasil bagus karena start-nya yang buruk dari P13.

Baca Juga: Hasil MotoGP Jerman 2024 - Bagnaia Juara, Marc Marquez Terdzalimi Bertubi-tubi Tetap Comeback hingga Podium berkat Jorge Martin

Hal itu diungkap Kepala Kru Marc Marquez, Frankie Carchedi seusai balapan.

Kepada TNT Sports, Carchedi mengulas betapa keras kepalanya Marquez kalau sudah mengincar hasil tertentu.

Marquez ternyata nekat tidak mau menggunakan set-up motor yang diatur kembali oleh kru Gresini agar meringankan cedera yang sedang dialaminya.

Seperti diketahui, Marquez mengalami patah ruas jari dan rusuknya memar akibat highside horor di sesi latihan bebas hari Jumat (5/7/2024). Sebelum balapan pun, pembalap 31 tahun itu harus meminum obat penghilang rasa sakit yang sangat kuat.

"Pagi ini, biasanya memang tidak melakukan set-up motor untuk mengatasi cedera. Tapi kami mencoba sesuatu untuk membuat Marc Marquez lebih gesit untuk membantunya (meringankan cedera)," kata Frankie Carchedi.

"Itu bisa membantu masalahnya. Tapi dia bilang 'tidak'," tambahnya.

Setelah balapan dimulai, Marquez yang tengah berusaha melakukan pengejaran merangsak ke 10 besar. Tetapi dia sempat hampir berkontak dengan Brad Binder.

Ban depan Binder mengenai kaki kanan Marquez dan wearpack-nya pun tergerus.

Tak berselang lama beberapa lap setelah itu, giliran Franco Morbidelli yang menghadirkan ujian untuk Marquez.

Morbidelli yang sempat melebar di tikungan 1, mencoba mengambil jalur balapnya lagi tetapi dengan cara berbahaya dan hampir menabrak Marquez yang berada di belakangnya.

Akibat nyaris senggolan itu, membuat motor Marquez terguncang hingga nyaris crash, layar dasbornya pecah dan airbag-nya malfungsi alias menggelembung.

"Adrenalin telah mengambil alih. Dia (Marc Marquez) mencatatkan sektor pertama tercepatnya di akhir pekan ini tanpa layar, tanpa pelindung angin," kata Frankie Carchedi.

"Mungkin terdengar agak meremehkan, tetapi selama bertahun-tahun, saya belum pernah mengalami akhir pekan semacam ini," kata Carchedi yang memuji keunikan Marquez.

"Anda selalu membuat rencana, berapa lap, motor apa yang akan Anda gunakan. Tapi di sisi lain kami mungkin juga sebenarnya tidak perlu repot-repot karena tidak ada yang berjalan sesuai rencana."

"Kami sempat mengalami masalah teknis dan kami harus menggunakan motor lain," tambahnya.

Sementara itu komentaror Michael Laverty menganalisis aksi comeback Marquez yang gila justru memang terpacu dari banyaknya rintangan yang mengadang pembalap berjuluk si Semut dari Cervera.

"Itu yang memicunya untuk beraksi," kata Laverty.

"Frankie sempat melebar dan berusaha kembali ke jalurnya. Ada ruang terbuka dan Marc berusaha tetap berada di jalur dia di sana."

"Tapi lalu terjadi kontak (hampir crash), airbag Marc terbuka, layar dasbornya pecah."

"Kaki mereka spontan menjaga keseimbangan, ada insiden balapan. Yang mana itu mungkin membuat Marc justru kian terpacu," jelasnya.

"Marquez adalah seorang masokis (senang jika menderita), ketika rasa sakit itu datang, itu makin memacunya untuk bereaksi, dia adalah seseorang yang berbeda," tandasnya.

Malfungsi airbag bisa sangat menyakitkan bagi seorang pembalap, sebagaimana yang dituturkan mantan test rider Suzuki Ecstar, Sylvain Guintoli.

"Itu akan sangat menyaktkan tulang rusuknya. Memang akan mengempis kembali, tapi butuh waktu," katanya.

"Kalau menggembung, rasanya sangat tidak nyaman, rasanya pasti sakit. Airbag yang mengembang ada di lengan, sisi tubuh, punggung, semuanya akan jadi terasa kencang dan Anda jadi sulit bernapas," jelas Guintoli.

Dengan berhasil meraih runner-up di GP Jerman 2024, Marquez masih bertahan di peringkat 3 klasemen dengan mengumpulkan 166 poin.

Setidaknya, Marquez dapat menikmati liburan musim panas dengan semringah sebelum kompetisi kembali dilanjutkanpada MotoGP Inggris 2024 pada 2-4 Agustus 2024.

Baca Juga: Update Klasemen MotoGP 2024 - Francesco Bagnaia Tendang Jorge Martin dari Puncak, Tuah Crash Nyesek Martinator

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P